HIPOTESIS ATAS KETERBELAKANGAN NEGARA ISLAM

Tertarik membaca http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=17650

Saya kemudian berfikir, mmengapa dari 18 negara terkaya tidak ada satupun negara muslim (sumber wikipedia), sebaliknya dari artikel diatas, wikipedia, poverty.com globalissues.org negara-negara islam mendominasi untuk negara negara terburuk dan termiskin.

Ada banyak alasan mengapa negara negara muslim begitu tertinggal dan terbelakang, disni saya akan bahas beberapa diantaranya

1. kewajiaban ibadahnya yang irelevan dan irasional

umat islam begitu patuh dalam menjalankan ibadahnya, mereka bangun pagi2 sekali untuk sembahyang, dalam satu sisi hal ini tentu saja bagus, namun dari sisi yang lain tentu saja kehidupan mereka menjadi kontra produktif.

Umat islam wajib sholat 5x sehari, terbentang dari pukul 4 pagi hingga jam 7 malam. Seperti kita ketahui tubuh memiliki iramacardian (jam biologis tubuh), tidur telalu malam atau bangun terlalu pagi dapat menyebabkan jam biologis tsb terganggu dan kita mudah sakit. Kesibukan saat ini membuat kita kadang bekerja hingga malam, dan jika kita bangun terlalu pagi maka tentu saja kita mudah sakit, karena kita memang sebaiknya istrirahat 6-8 jam.

Selain itu berulang kali harus sholat walau hanya 10-15menit (sholat+ whudu+ jalan ke masjid/mushola) membuat muslim tidak efisien dalam memakai jam kerjanya. Sehingga pelayan dan produktivitasnya menjadi menurun, jauh sekali dibandingkan negara2 barat. Kalau saya kita mau berhitung, katakanlah 1x sholat=10 menit, pada jam kantor muslim akan 2x sholat (duhur & ashar) berati 20 menit x 300 hari kerja dlm setahun= 60000menit=1000jam=41 hari, suatu angka yang wah bukan? Di sini saya hanya menghitung 10 menit, bagaimana kalau 15-20menit. Bagaimana kalau harus shloat jumat? It takes about 1 hour J (silahkan anda tambahkan ke total jumlah hari yg terbuang dengan ibadah mereka)

Shloat membuat umat islam tidak produktif, mungkin allah lupa, bahwa kualitas lebih penting dibantingkan kuantitas.

Yang kedua adalah puasa, saat puasa umat islam menjadi sangat tidak produktif, angka penjualan di pelbagai bidang menurun (kecuali makanan dan obat maag, karena walau puasa, umat muslim berbuka dengan makanan yang mewah, jadi tidak ada penghematan signifikan pada bulan puasa). Selain angka penjualan turun, tingkat inflasi juga naik tajam pada bulan ini.

2. Poligami

Umat islam juga diperbolehkan poligami. Mari kita berfikir secara mudah, dengan jumlah istri & anak yang banyak maka keperluan pun akan banyak, sementara pendapatan tetap maka yang akan rawan sekali terjadi korupsi. Anda mungkin mengatakan bahwa poligami diperbolehkan bagi yg sudah mapan. Anda keliru dalam hal ini, pertama, Quran memperbolehkan poligami tidak pandang mapan atau tidak, hanya adil sebagai syarat. Almarhum ayah saya, yang saat itu hanya seorang serda ABRI juga tertarik berpoligami. Yang kedua ialah bertambahnya pemasukan juga akan meningkatkan pengeluaran dan gaya hidup. Saat pendapatan kita 1 juta, maka pengeluaran kita maksimal 1 juta. Jika penghasilan kita katakanlah naik menjadi 50 juta, maka pengeluaran kitapun akan ikut naik. Nah jika kita berpoligami 2-4 istri anda tinggal kalikan berapa penghasilan yang harus di miliki, sehingga akan terjadi besar pasak daripada tiang, yang ujung-ujungnya berdampak pada korupsi.

Selain itu poligami juga akan menyebabkan jumlah anak dalam keluarga semakin banyak, hasilnya akan menghabiskan sumberdaya, mempersempit lapangan pekerjaan. Efek lebih lanjut dari sempitnya lapangan kerja ialah tingginya angka kriminalitas.

3. Talaq

Baru baru ini saya membaca sebuah koran, yang menyatakan bahwa penderita aids disebabkan 62% oleh pengunaan jarum suntik yang tidak steril, dengan range usia 15-29 tahun. Dari koran tersebut saya juga mendapati faktor utama seorang remaja karena broken home.

Tidak diragukan lagi, sistem kawin-cerai yang diperbolehkan dalam agama islam, membuat banyak keluarga dan rumah tangga hancur. Efek terbesar akan dirasakan oleh anak-anak. Mereka biasanya akan mencari pelarian dengan cara narkoba, seks bebas, dugem dll.

4. Alergi Kafir

Faktor lain dari keterbelakangan islam ialah, dunia islam itu begitu benci dan alergi dengan budaya dan teknologi kafir. Padahal kira2 99% penemuan abad modern, termasuk para peraih nobel adalah orang kafir. Jika kita menutup diri dari peradaban, maka kita tidak akan maju, kita menjadi bodoh dan terbelakang. Saat sekolah2 di barat belajar internet, pesantren hanya belajar imu fiqih dll, bagaimana mau maju dan lepas dari kebodohan?

Saya teringat tentang revolusi di Jepang, yang semula menutup diri sejak kekalahan pada PD 2, namun setelah mereka membuka diri, kini negara Jepang berada di peringkat 15 besar negara termakmur.

Anda bisa melihat, dari banyak negara terkaya tidak satupun yng negara muslim, dan dari banyak negara terburuk, 50% lebih penduduknya adalah muslim. Kalaupun ada segelintir negara islam kaya, itu hanya mengandalkan sumber daya alam yang akan habis. Islam bukanlah agama rahmat bagi semesta, negara negara islam selalu terlibat konfik, baik lintas atau antar sesama agama, neraga islam juga terbelakang, dan bodoh karena islam melarang orang bersikap kritis. Tinggalkan islam sekarang juga, dan mulai membangun dunia yang lebih baik.