Jumat, 07 Desember 2007

BE ORIGINAL

You were born original, don’t die as an imitation


Tahukah saudara bahwa akar dari banyak masalah sosial, jasmani dan emosional hanyalah kenyataan bahwa seorang tidak menyukai dirinya sendiri. Mereka selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain, dengan mengharapkan mereka adalah sesuatu yang berbeda. ” jika saja aku mempunyai kepribadiannya..”, “jika saja aku memiliki wajah seperti dia..” dan lain sebagainya.

TIDAK, anda dapat berbahagia sebagaimana anda ada, dan berhenti mengharapkan anda sebagai sesuatu yang berbeda. Jika Tuhan ingin anda kelihatan seperti seorang model, bintang film, atlet terkenal, atau siapapun, Ia pasti menciptakan anda seperti mereka. Jangan membandingkan diri anda dengan orang lain, belajarlah bahagia sebagaimana yang telah Tuhan ciptakan

Tuhan tidak ingin sekelompok klon, Ia menyukai keragaman, dan anda tidak seharusnya mengizinkan orang lain, media, atau apapun juga menekan anda atau membuat anda merasa buruk tentang diri anda sendiri karena anda tidak sesuai dengan citra mereka tentang siapa sebenarnya anda.

Jadilah yang asli, jangan tiruan, jangan takut berbeda, anda harus merasa aman dengan diri anda sendiri. Tentu saja anda tetap harus terbuka terhadap nasihat yang bijaksana, namun jadilah diri anda sendiri. Feel free untuk menyisir model rambut anda, memilih pakaian untuk dikenakan, makanan apa yang anda pilih, atau bagaimana anda harus berdoa.

Be Happy, Be free, Be Original


Artikel tambahan untuk FFI

Terkait artikel diatas,
Akan sulit sekali kita menemukan suatu ide original dari agama islam, islam adalah agama campur aduk Kristen, yahudi, zoroaster, pagan, nestorian dan sebagainya.

Contoh dibawah ini:
Yahudi : tangan ganti tangan, mata ganti mata (original)
Kristen : jika di tampar pipi kiri beri pipi kanan (original)
Islam : back to mata ganti mata ( tidak original, langkah mundur kembali ke hukum yahudi, yg standar moralnya lbh rendah)

Yahudi : ada makanan Haram (original)
Kristen : yang buat haram bukan apa yang masuk, tapi apa yg keluar (original)
Islam : back to makanan haram ( tidak original, langkah mundur kembali ke hukum Yahudi)

Yahudi : adanya korban persembahan (original)
Kristen: tidak adalagi, smunya sudah lunas oleh darah Anak Domba (orginal)
Islam : back to herwan urban ( tidak original, langkah mundur kembali ke hukum yahudi)

Ada banyak lainnya yang muhammad jiplak dari agama lainnya, saya berfikir Mungkin penemu mesin fotokopi terinspirasi dari kehidupan muhammad kali ya??

Muhammad can only follow

Terror dari Pernyataan Muhammad Sendiri

"Saya diperintahkan utk memerangi semua orang sampai mereka mengatakan 'la illaha illalah' "
--pidato perpisahan Muhamad, Maret 632--

"Saya akan menyeberangi lautan menuju pulau2 mereka utk mengejar mereka sampai tidak ada orang lagi di muka bumi ini yg tidak mengakui Allah."
--Saladin, Januari 1189 --

"Kami akan mengekspor revolusi kami keseluruh dunia --- sampai seruan 'la illaha illalah Muhamad rasulullah' dikumandangkan diseluruh dunia."
--Ayatollah Ruhollah Khomeini, 1979--

"Saya diperintahkan utk memerangi orang sampai mereka mengatakan tidak ada tuhan selain allah dan rasulnya Muhamad."
--Osama bin Laden, November 2001--

===============================

Hadis Sahih Bukhari 4.52.220;
Narrated Abu Huraira:
Allah's Apostle said, " ... and I have been made victorious with terror (cast in the hearts of the enemy) ..."


Terjemahan :
(Diriwayahkan Abu Huraira : Kata rasulullah, "... Kemenangan saya adalah melalui TEROR ...")
Sahih Muslim 4:1058
'The Apostle of God said, 'I have been given five (qualities) which were not given to any before me. I have been given victory thru fear (inspired by me) ...: and plunder has been made lawful for me, and it was not made lawful for anyone before me..."


(Rasulullah mengatakan, "Saya memiliki LIMA kualitas yg TIDAK DIBERIKAN KPD SIAPAPUN SEBELUM SAYA. Saya diberikan kemenangan lewat KETAKUTAN (yg diinspirasi oleh saya) ...: dan PENJARAHAN dibuat SAH bagi saya, dan tidak disahkan bagi siapa saja sebelum saya ...")

Bukhari 4.1066:
... The Messenger of Allah (may peace be upon him) said: I have been helped by terror (in the heart of the enemy) ...



(Rasulullah saw mengatakan: Saya dibantu oleh TEROR ...")



Bukhari 4.53.351:
Narrated Jabir bin Abdullah:
Allah's Apostle said, "Booty has been made legal for me."


(Diriwayahkan Jabir bin Abdullah, Rasulullah mengatakan: "PENJARAHAN DIBUAT SAH BAGI SAYA.")


TAMBAHAN TTG PENJARAHAN :
Sahih Bukhari Volume iii, Book 37, Number 495:
Ketika Allah menjadikan Nabi kaya lewat penjarahan, rasul mengatakan, "Saya lebih berhak dari mukmin lain utk menjadi pelindung para mukmin, jadi jika seorang Muslim mati meninggalkan hutang, saya bertanggung jawab atas hutangnya… "

PEMERASAN LEWAT PAJAK JIZYAH
Bukhari Volume 4, Book 53, Number 388:
Diriwayahkan Juwairiya bin Qudama At-Tamimi: Kami katakan kpd 'Umar bin Al-Khattab, “Ya ketua para mukmin ! Nasehatkanlah kami." Katanya, "Saya anjurkan kalian utk memenuhi perjanjian Allah (dgn Dhimmi) karena ini perjanjian nabimu dan SUMBER KEHIDUPAN keluargamu (yi pajak dari Dhimmi.)."

Ini hanya beberapa contoh saja. Silahkan anda cocokkan isi hadis Bukhari disini dgn situs Islam ini :
http://www.darulislam.info/Hadith_Bukhari.html
Anda tinggal masukkan angka2 bagi Volume, Buku dan Nomor dlm kolom yg sudah tersedia di situs itu dan anda bisa melihat bahwa yg dibawah ini bukan isapan jempol kami.

ukhari V9B87N127 (Interpretation of Dreams)
Narrated Abu Huraira:
The Prophet said, "I have been given the keys of eloquent speech and given victory with awe (cast into the hearts of the enemy)

TERJEMAHAN : ... Saya diberi ... kemenangan dgn menakjubkan (yg ditanamkan dlm hati musuh)...

Bukhari V5B59N512 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated Anas:
The Prophet offered the Fajr Prayer near Khaibar when it was still dark and then said, "Allahu-Akbar! Khaibar is destroyed… The Prophet had their warriors killed, their offspring and woman taken as captives. (Safiya was amongst the captives, She first came in the share of Dahya Alkali but later on she belonged to the Prophet . The Prophet made her manumission as her 'Mahr'.)

TERJEMAHAN : Nabi mengadakan solat Fajar dan lalu mengatakan, 'Allahu Akbar ! Khaibar dihancurkan' ... Nabi memerintahkan pembunuhan perwira2 mereka & anak2 dan wanita2 mereka dijadikan tahanan. (Safiyah berada diantara tahanan tsb. ... Nabi menjadikannya sbg hasil rampasan perang ...)

Bukhari V4B52N256 (Fighting for the Cause of Allah (Jihaad))
Narrated As-Sab bin Jaththama:
The Prophet passed by me at a place called Al-Abwa or Waddan, and was asked whether it was permissible to attack the pagan warriors at night with the probability of exposing their women and children to danger. The Prophet replied, "They (i.e. women and children) are from them (i.e. pagans)." I also heard the Prophet saying, "The institution of Hima (??) is invalid except for Allah and His Apostle."

TERJEMAHAN : Nabi ditanya ... apakah kami diijinkan menyerang para perwira berhala pada malam hari dgn kemungkinan membahayakan wanita dan anak2 mereka. Nabi menjawab, wanita dan anak2 mereka adalah dari kaum berhala. (baca: Mereka boleh dibunuh, karena mereka kaum berhala !)

Bukhari V5B59N516 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated Abu Musa Al-Ashari:
When Allah's Apostle fought the battle of Khaibar, or when Allah's Apostle went towards it, (whenever) the people, (passed over a high place overlooking a valley, they raised their voices saying, "Allahu-Akbar! Allahu-Akbar! None has the right to be worshipped except Allah."

TERJEMAHAN : Ketika Rasulullah bertempur dlm Pertempuran Khaibar ... mereka berseru dgn keras, 'Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Tidak ada yg berhak dipuja selain Allah !'

Bukhari V5B59N569 (Ekspedisi Militer yg dipimpin Nabi)
Narrated Salama bin Al-Akwa:
I fought in seven Ghazwat (i.e. battles) along with the Prophet and fought in nine battles, fought by armies dispatched by the Prophet.

TERJEMAHAN : Saya bertempur dlm 7 pertempuran bersama dgn nabi dan dlm 9 pertempuran bersama dgn tentara2 yg dikirim nabi.

Bukhari V5B59N401 (Ekspedisi Militer yg di[impin Nabi)
Narrated Ibn 'Abbas :
Allah's Wrath became severe on him whom the Prophet had killed in Allah's Cause.

TERJEMAHAN : Kemarahan Allah semakin besar terhadap dirinya--yg dibunuh nabi dlm nama Allah.

Bukhari V5B59N456 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated 'Abdullah bin 'Umar:
Allah's Apostle led the Fear-prayer (DOA FAJAR) with one of the two batches of the army while the other (batch) faced the enemy.

TERJEMAHAN :
Rasulullah mempimpin solat fajar dgn salah satu unit tentaranya, sementara unit tentara lainnya menghadapi musuh.

Bukhari V5B59N440 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated Abu Huraira:
Allah's Apostle used to say, "None has the right to be worshipped except Allah Alone (Who) honored His Warriors and made His Slave victorious, and He (Alone) defeated the (infidel) clans; so there is nothing after Him.

TERJEMAHAN : Rasulullah mengatakan "Tidak ada yg berhak dipuja selain Allah yg menghormati perwira2nya ... dan IA mengalahkan kafir ...

Bukhari V5B59N333 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated 'Urwa:
Az-Zubair said, "I met Ubaida bin Said bin Al-As on the day (of the battle) of Badr and he was covered with armor; so much that only his eyes were visible. He was surnamed Abu Dhat-al-Karish. He said (proudly), 'I am Abu-al-Karish.' I attacked him with the spear and pierced his eye and he died. I put my foot over his body to pull (that spear) out, but even then I had to use a great force to take it out as its both ends were bent." 'Urwa said, "Later on Allah's Apostle asked Az-Zubair for the spear and he gave it to him. (DIJADIKAN SUVENIR ???) Shocked Shocked

TERJEMAHAN : ... katanya dgn bangga, 'Saya Abu al Karish.' Saya menyerangnya (Abu al Karish) dgn tombak dan menembus matanya dan ia mati. Saya sampai harus menahan tubuhnya dgn kaki saya agar saya dapat mencabut tombak itu, tetapi saya harus menggunakan kekuatan begitu besar karena kedua ujungnya bengkok. ..."Kemudian Rasulullah meminta tombak itu kpd Az ZUbair dan ia memberikannya kpd rasul.

Bukhari V5B59N297 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated 'Abdullah bin Mas'ud:
The Prophet faced the Ka'ba and invoked evil on some people of Quraish, on Shaiba bin Rabi'a, 'Utba bin Rabi'a, Al-Walid bin 'Utba and Abu Jahl bin Hisham. I bear witness, by Allah, that I saw them all dead, putrefied by the sun as that day was a very hot day.

TERJEMAHAN : Nabi menghadap Kabah dan mengharapkan celaka terhdp sejumlah oragn Quraisy .... Saya bersaksi demi Allah, saya melihatnya semua mati, busuk dijemur matahari, karena hari itu sangat panas.

Bukhari V5B59N397 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated Salim's father:
That he heard Allah's Apostle, when raising his head from bowing of the first Rak'a of the morning prayer, saying, "O Allah! Curse so-and-so and so-and-so" after he had said, "Allah hears him who sends his praises to Him. Our Lord, all the Praises are for you!" So Allah revealed:-- "Not for you (O Muhammad! )......(till the end of Verse) they are indeed wrong-doers." (3.128) Salim bin 'Abdullah said' "Allah's Apostle used to invoke evil upon Safwan bin Umaiya, Suhail bin 'Amr and Al-Harith bin Hisham. So the Verse was revealed:-- "Not for you (O Muhammad!)......(till the end of Verse) For they are indeed wrong-doers." (3.128)

TERJEMAHAN : Rasulullah mengatakan, "Ya Allah, kutuklah si ini dan si itu ...

---------------------------------------------------------------------- --------
Kutipan Quran diambil dari sini :
http://www.hashkalionline.de/qurani/indonezian/qindex.html

[9.5] Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat (baca: masuk Islam) dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (yeah right ! Mad )

[8.12] (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.

[8.57] Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, supaya mereka mengambil pelajaran.

Beda dgn versi Inggrisnya :
If you gain mastery over them in battle, inflict such a defeat as would terrorize them, so that they would learn a lesson and be warned.’

[8.67] Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi.

Bahasa Inggrisnya : Until he has made GREAT SLAUGHTER in the land. Great slaughter = pembantaian besar2an.

[7.4] Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk) nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari.

[33.26] Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memasukkan rasa takut dalam hati mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan.

[59.2] Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli Kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama. Kamu tiada menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.

[33.60] Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,

[33.61] dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya.



http://www.derafsh-kaviyani.com/english/religionofpeace.html

Ishaq:281 "The Raid on Waddan was the first Maghazi [invasion]. The Expedition of Harith was second. They encountered a large number of Quraysh in the Hijaz. Abu Bakr composed a poem about the raid: ‘When we called them to the truth they turned their backs and howled like bitches. Allah’s punishment on them will not tarry. I swear by the Lord of Camels [Allah?] that I am no perjurer. A valiant band will descend upon the Quraysh which will leave women husbandless. It will leave men dead, with vultures wheeling round. It will not spare the infidels.’"

TERJEMAHAN : "... Saya bersumpah pada Pencipta Onta, bahwa saya bukan pembohong. Bala tentara kami akan menyerang Quraish, dan para wanita akan menjadi tidak lagi bersuami. Kami akan meninggalkan para lelaki mati ... Saya tidak akan membiarkan hidup para kafir."

Ishaq:301 "As the Muslims were laying their hands on as many prisoners as they could catch, the Prophet, saw disapproval in the face of Sa’d. He said, ‘Why are you upset by the taking of captives?’ Sa’d replied, ‘This was the first defeat inflicted by Allah on the infidels. Slaughtering the prisoners would have been more pleasing to me than sparing them.’"

TERJEMAHAN : "Saat Muslim mengumpulkan sebanyak mungkin tahanan yg dapat mereka tangkap, Nabi melihat ketidaksukaan dlm wajah Sa'd. Nabi mengatakan, 'Mengapa kau sedih dgn diambilnya tahanan ?' Sa'd menjawab, 'Ini adalah kekalahan pertama yg dijatuhkan Allah kpd kafir. Membantai tahanan lebih saya sukai ketimbang membiarkan mereka hidup.' "

Ishaq:304 "I cut off Abu Jahl’s head and brought it to the Messenger. ‘O Allah’s Prophet, this is the head of the enemy of Allah.’ Muhammad said, Praise be to Allah.’" Shocked Shocked

TERJEMAHAN : Saya memotong kepala Abu Jahl dan membawanya kpd Rasulullah. ... Muhamad mengatakan, "Terpujilah Allah."

Ishaq:315 "It was so criminal, men could hardly imagine it. Muhammad was ennobled because of the bloody fighting. I swear we shall never lack soldiers, nor army leaders. Driving before us infidels until we subdue them with a halter above their noses and a branding iron. We will drive them to the ends of the earth. We will pursue them on horse and on foot. We will never deviate from fighting in our cause. We will bring upon the infidels the fate of the Ad and Jurhum. Any people that disobey Muhammad will pay for it. If you do not surrender to Islam, then you will live to regret it. You will be shamed in Hell, forced to wear a garment of molten pitch forever!"

TERJEMAHAN ; Kejahatan yg terjadi, orang sulit membayangkannya. Muhamad dihormati karena pertempuran berdarah. Saya bersumpah, kami tidak akan pernah kekurangan tentara ... Kafir kami tundukkan dgn tali diatas hidung mereka dan besi panas. Kami akan usir mereka sampai ke ujung dunia. Kami akan kejar mereka diatas kuda maupun dgn kaki. Kami tidak akan pernah beralih dari perang utk tujuan kami (baca: Allah). Kami akan membawa kpd kafir, nasib Ad dan Jurhum. Setiap bangsa yg tidak patuh kpd Muhamad akan membayar dgn mahal.
Jika kau tidak menyerah kpd Islam, kau akan menyesal dlm hidupmu. Kau akan dipermalukan di Neraka, kau akan dipaksa mengenakan jubah besi cair utk selama2nya.

Ishaq:326 "If you come upon them (kafir), deal so forcibly as to terrify those who would follow, that they may be warned. Make a severe example of them by terrorizing Allah’s enemies."

TERJEMAHAN : Kalau kau menemui mereka (kafir), perlakukanlah mereka dgn begitu keras sampai mereka takut, sbg peringatan terhdp mereka. Dgn keras, jadikanlah mereka sbg contoh dgn cara meneror musuh2 Allah.

Ishaq:326 "Allah said, [color = red]‘No Prophet before Muhammad took booty from his enemy nor prisoners for ransom.’[/color] Muhammad said, 'I was made victorious with terror. The earth was made a place for me to clean. I was given the most powerful words. Booty was made lawful for me. I was given the power to intercede. These five privileges were awarded to no prophet before me.’"

TERJEMAHAN : Allah mengatakan, 'Tidak ada nabi sebelum Muhamad yg mengambil barang jarahan dari musuhnya, maupun mengambil tahanan bagi uang sandera.' Muhamad mengatakan, 'Saya diberikan kejayaan lewat TEROR. Bumi diberikan bagi saya utk dibersihkan ... Jarahan dibuat sah bagi saya ... Kelima hak istimewa ini tidak diberikan kpd nabi lain sebelum saya.

Ishaq:327 " Allah said, ‘A prophet must slaughter before collecting captives. A slaughtered enemy is driven from the land. Muhammad, you craved the desires of this world, its goods and the ransom captives would bring. But Allah desires killing them to manifest the religion.’"

TERJEMAHAN : Alalh mengatakan, 'Seorang nabi harus MEMBANTAI, sebelum mengumpulkan tahanan. Musuh yg dibantai diusir dari tanahnya. Muhamad, kau haus akan kekayaan dunia dan uang sandera yg dihasilkan para tahanan perang. Tapi Allah haus akan PEMBUNUHAN utk memanifestasikan agamaNya.

Ishaq:517 "Khaybar was stormed by the Apostle’s squadron, fully armed, powerful and strong. It brought certain humiliation with Muslim men in its midst. We attacked and they met their doom. Muhammad conquered the Jews in fighting that day as they opened their eyes to our dust."

TERJEMAHAN : ... Kami menyerang mereka menemui ajal mereka. Muhamad menguasai Yahudi dlm pertempuran hari itu begitu mereka membuka mata melihat debu kami. (debu = yg diakibatkan kaki kuda, saat kuda yg dinaiki Muslim menghampiri Yahudi yg baru bangun tidur.)

Ishaq:576 "Allah and His servant overwhelmed every coward. Allah honored us and made our religion victorious. We were glorified and destroyed them all. Allah humiliated them in the worship of Satan. By what our Apostle recites from the Book and by our swift horses, I liked the punishment the infidels received. Killing them was sweeter than drink. We galloped among them panting for the spoil. With our loud-voiced army, the Apostle’s squadron advanced into the fray."

TERJEMAHAN : ... Kami mendapat kemenangan dan menghancurkan mereka semua ... Saya suka hukuman yg diterima kafir. Membunuh mereka lebih manis dari minuman. Kuda2 kami bergegas diantara mereka, mencari harta jarahan ...

Ishaq:580 "Our strong warriors obey his orders to the letter. By us Allah’s religion is undeniably strong. You would think when our horses gallop with bits in their mouths that the sounds of demons are among them. The day we trod down the unbelievers there was no deviation or turning from the Apostle’s order. During the battle the people heard our exhortations to fight and the smashing of skulls by swords that sent heads flying. We severed necks with a warrior’s blow. Often we have left the slain cut to pieces and a widow crying alas over her mutilated husband. ’Tis Allah, not man we seek to please."

TERJEMAHAN :"'Perwira2 kuat kami mematuhi setiap perintahnya sampai sedetil mungkin. ... Kau akan menyangka bahwa saat kuda kami berlari ... ini spt bunyi bala tentara setan. Pada hari kami menginjak/menindas kafir, tidak ada lagi yg dapat mengalihkan kami dari perintah Rasul ...

Selama pertempuran, kami mendengarkan ... dan bunyi penghancuran kepala oleh pedang yg sampai membuat terbang kepala2 itu. Kami memutuskan leher dgn satu hempasan pedang. Sering kami meninggalkan tubuh mereka yg tewas dlm bentuk berkeping2 dan seorang janda menangisi suaminya yg dipotong2. Hanya Allah, dan bukan manusia, yg kami ingin bahagiakan.

Ishaq:588 "When the Apostle descends on your land none of your people will be left when he leaves."

TERJEMAHAN : Saat Rasulullah sampai di tanahmu, hanya satu orang darimu akan dibiarkan hidup ...

GRAMATICAL ERRORS DALAM QURAN

MUQADIMAH

INI ADALAH ISU YANG SANGAT PERLU DIPERHATIKAN APABILA KITA INGIN MENDISKUSIKANNYA DENGAN BAIK. APABILA KITA MELEMPAR HUJAH (PENDAPAT) SEBALIKNYA HARUS MEMBERIKAN REFRENSI DARI SUMBER MEREKA SENDIRI, MAKA BAIKLAH SAYA AKAN MEMULAI DISKUSI INI.

===============================================

UMAT ISLAM BIASA MELEMPAR HUJAH KEBUDAK BUDAKAN DAN MELEMPAR CLAIM BAHWA TIDAK ADA KESALAHAN DALAM QURAN, DAN LANGSUNG MEMBUAT CONCLUSI BAHWA QURAN PERFECT, OK LAH KITA TERIMA DAN BUKTIKAN BAHWA TIDAK ADA KESALAHAN DALAM QURAN.

KESALAHAN 1 DALAM:Surat Ta-Ha20: 63

BAHASA ARAB ASLINYA:
"قالوا إن هذان لساحران"
JAWABAN SAYA:
(BACA DARI KANAN KE KIRI)

) With Ya' and Noun منصوب بالياء والنون Is raised ((اسم إن) the name of An'
"إن هذين"
) مرفوعا بالألف والنون( heaved with Alif and Noun [إن هذان.] But we find it


PEMBUKTIAN: DALAM TULISAN Imam Al-Nasfy, DIKATAKAN BAHWA UMAR LAH YG MENULISKAN ITU {RUJUKAN Al-Nasfy, part three, page 90}

TAMBAHAN OLEH AISHA: BAHWA TULISAN INI SALAH DAN KESALAHANNYA ADLAH TULISAN DARI UMAR

============
PERTANYAA SAYA:
============

1). APAKAH BENAR TIADA KESALAHAN DALAM QURAN.....?????

2). MANA CLAIM KOSONG DARI UMAT ISLAM INI...........???

3). SIAPA YANG SALAH AULLOH ATAU SAHABAT MUHAMMAD SENDIRI..???

KESALAHAN 2:

DALAM SURAH Al-Ma'idah'69, DALAM BAHASA ARAB ASLINYA:

"إن الذين آمنوا والذين هادوا والصابئون والنصارى من آمن بالله واليوم الآخِر وعمل صالحا فلا خوفُ عليهم ولا هم يحزنون

TELAAH KITA:
the Sabians الصابئون here is a noun heaved with "Wao and Noun" (اسم مرفوع بالواو والنون) while it should be raised with "Ya' and Noun" ( (منصوبا بالياء والنون meaning that it should be " الصابئين" as it is a joined on a raised ((معطوف على منصوب, as it is the name of An' (( أسم إن,


KESALAHAN 3:

DALAM SURAH Al-Baqarah2: 62 SAMA DENGAN KESALAHAN KE 2

الصابئون

TULISAN ASLINYA:

"إن الذين آمنوا والذين هادوا والصابئون والنصارى من آمن بالله واليوم الآخِر وعمل صالحا فلا خوفُ عليهم ولا هم يحزنون"

KESALAHAN KE 4

TULISAN ZALIMUN, MENGANDUNG KESALAHAN DALAM PENULISANNYA

BAHASA ARAB ASLI:

لاينال عهدى الظالمين

TELAAH:

Heaved with"Wao and Noun as it is a complete masculine plural

REFRENSI:

Imam Al-Nasfy part 2,page 964

KESALAHAN KE 5

Surat An-Nisa'4:162, DALAM KESALAHAN MUKMININ DAN SALAT

The Arabic text:

"... والمؤمنون يؤمنون بما أنزل إليك وما أنزل من قبلك، والمقيمين الصلاة، والمؤتون"
الزكاة، والمؤمنون بالله واليوم الآخر، أولئك سنؤتيهم أجراً عظيما"


TELAAH KEBENARAN:
والمقيمون الصلاة"

REFRENSI:

page 33)}: narrated Abdullah …from yazid, from hammed, from Alzoubair Abi-khaled his saying: I said to Aban Bin Othman: How did the {Women chapter (Surat An-Nisa') 162} come:
"... والمؤمنون يؤمنون بما أنزل إليك وما أنزل من قبلك، والمقيمين الصلاة، والمؤتون الزكاة، والمؤمنون بالله واليوم الآخر"
And what is after it are heaved, but it came as raised? How did this happen? He said: that was written المقيمينAs what was before
, so I wrote it, as I was told to do!!!المقيمين By the writer, he asked him, then what should I write? He said to him: write

Also Al-Sagistany said: narrated Abdullah, from Abi-Mouawiya, from Hesham Bin Arowa from his father his saying: Miss Aeisha "she replied, O, my nephew والمقيمين الصلاة، والمؤتون الزكاة was asked about the
That's the work of the writers; they had been mistaken in the writing"{Al-Sagistany the book of {Al-Masahef (the qurans, page 34)

KESALAHAN KE 6:

Surat Al-Baqarah 2:177, KESALAH TERLETAK PADA AS SABIRIN

TULISAN ASLI:

"ولكن البرَّ من آمن بالله ... والموفون بعهدهم إذا عاهدوا، والصابرين في البأساءِ والضراءِ وحينَ البأسِ..."

TELAAH KEBENARAN:
(BACA KANAN KE KIRI)

" والصابرون" So he should say " مرفوعة Actually it should be heaved""والصابرينword" As-Sâbirin " the +
Which is heaved "الموفون" As it is joined on Al- Mufoun

RUJUKAN:


With reference to the different exegesis we can find really funny explanations, for example imam Al-Nasfy said: Al- Mufoun
"Up to here there is no problem, then "من آمن and that is" "معطوفة على مرفوع مرفوعة is heaved" as it is joined on heaved" "الموفون"

Saying that: it was raised as a pattern of compliment (part one, page 148) "نصب الصابرين He tried to justify raising As-Sâbirin"

?? Was not it a compliment as As-Sâbirin "الموفون We are saying: why then this rule was not applied on the word Al- Mufoun "
"إعرابا واحدا In either case there is a grammatical error as both words should take the same position in the linguistic analysis"

They are either raised together or heaved together on (معطوف ومعطوف عليه as both of them are joined and joined on (
!!!) {Al-Nasfy, part one, page 148} على المدح والاختصاص compliment and specification (

Actually the explanation of Imam Al-Nasfy in itself is a way of deceiving the simple people!!!

OBSERVASI TERHADAP KEASLIAN DAN KEMURNIAN ISI AL-QUR’AN

APAKAH QUR’AN SUDAH DITULIS LENGKAP PADA MASA MUHAMMAD, WALAUPUN BELUM DIBUKUKAN?

Ya, memang. Tapi sayang dugaan ini keliru. Amat disayangkan, banyak saksi sejarah dan penghafal Qur’an yang tewas dalam perang Yemama :

Zuhri reports that when slaughter befell the Muslims in the Yemama it was Abu Bakr who feared that many of the qarra' would perish. (p. 120, Ahmad b. `Ali b. Muhammad al `Asqalani, ibn Hajar, "Fath al Bari", 13 vols, Cairo, 1939/1348, vol. 9, p. 12)

Jumlah seluruh qarra’ yang tewas ada 700 orang :
It is said that upward of 700 Companions fell in the Yemama. Sufyan reports that when Salim was slain `Umar hastened to Abu Bakr. (p. 120, Ahmad b. `Ali b. Muhammad al `Asqalani, ibn Hajar, "Fath al Bari", 13 vols, Cairo, 1939/1348, vol. 9, p. 9)

Setelah tewasnya para saksi dan hafidz yang hafal ayat-ayat Qur’an dalam perang Yamama, beberapa informasi menjadi hilang dan tak lengkap lagi. Ada bukti-bukti tertulis bahwa Quran sudah tak lengkap lagi.

It is reported from Ismail ibn Ibrahim from Ayyub from Naafi from Ibn Umar who said: "Let none of you say 'I have acquired the whole of the Qur'an'. How does he know what all of it is when much of the Qur'an has disappeared? Rather let him say 'I have acquired what has survived.'" (as-Suyuti, Al-Itqan fii Ulum al-Qur'an, p.524).

Bahkan, Abu Musa al-Ashari, salah satu sahabat dekat Muhammad mengatakan kepada para pembaca (pengaji) di Basra, bahwa dirinya sudah tak ingat lagi isi surat Bara’at kecuali beberapa barisnya saja :

We used to recite a surah which resembled in length and severity to (Surah) Bara'at. I have, however, forgotten it with the exception of this which I remember out of it: "If there were two valleys full of riches, for the son of Adam, he would long for a third valley, and nothing would fill the stomach of the son of Adam but dust". ( Sahih Muslim, Vol. 2, p.501).

Sekali lagi, Abu Musa juga mengatakan bahwa dirinya telah lupa isi sebuah teks yang telah hilang dan ia hanya ingat beberapa isinya saja. Saya ambilkan cuplikan dari sumber sekunder (bukan Quran atau hadis) tulisan as-Suyuti dalam bukunya “Al Itqan” :

We used to recite a surah similar to one of the Musabbihaat, and I no longer remember it, but this much I have indeed preserved: 'O you who truly believe, why do you preach that which you do not practise?' (and) 'that is inscribed on your necks as a witness and you will be examined about it on the Day of Resurrection'. (as-Suyuti, Al-Itqan fii Ulum al-Qur'an, p.526).

BENARKAH ADA SATU KOLEKSI TUNGGAL QUR’AN PRA KODIFIKASI? (ADANYA PERBEDAAN-PERBEDAAN DI ANTARA KOLEKSI PARA SAHABAT)

Tidak. Keempat sahabat Muhammad justru membuat Qur’an koleksinya sendiri. Mereka yaitu Mas’ud, Salim, Ubay, dan Mu’adh :

Bukhari: vol. 6, hadith 521, pp. 487-488; book 61
Narrated Masruq:
... I heard the Prophet saying, "Take (learn) the Qur'an from four (men): `Abdullah bin Masud, Salim, Mu'adh and Ubai bin Ka'b."


Masing-masing teks ternyata memiliki banyak perbedaan, sehingga pertentangan segera muncul di antara Muslim sendiri. Perhatikan ketika Abu Darda mengkritik teks surat 92 Lail milik Mas’ud yang dibacakan Alqama. Ia bahkan bersumpah demi Allah untuk tidak akan mengikutinya :

Bukhari: vol. 6, hadith 468, p. 441-442; book 60
Narrated Ibrahim:
The companions of 'Abdullah (bin Mas'ud) came to Abi Darda', (and before they arrived at his home), he looked for them and found them. Then he asked them,: "Who among you can recite (Qur'an) as 'Abdullah recites it?" They replied, "All of us." He asked, "Who among you knows it by heart?" They pointed at 'Alqama. Then he asked Alqama. "How did you hear 'Abdullah bin Mas'ud reciting Surat Al-Lail (The Night)?" Alqama recited:
'By the male and the female.' Abu Ad-Darda said,
"I testify that I heard me Prophet reciting it likewise, but these people want me to recite it:--

'And by Him Who created male and female.' But by Allah, I will not follow them."

Perbedaan di atas tampaknya sepele (rekan-rekan Muslim bisa saja berpendapat toh artinya sama), tetapi bagaimanapun juga telah menimbulkan pertentangan di kalangan Muslim sendiri. Ini sangat fundamental bagi sejumlah Muslim tertentu seperti Abu Darda, sehingga ia menolaknya secara frontal.

Dalam perkembangan selanjutnya, koleksi milik Ubay dan Mas’ud lah yang paling berpengaruh. Mengapa? Karena dalam proses kodifikasi, Ubai adalah tokoh yang merasa dirinya paling benar, sehingga bersikeras menolak koleksinya yang diubah :

Bukhari: vol. 6, hadith 527, p. 489; book 61
Narrated Ibn Abbas:
Umar said, `Ubai (Ubayy) was the best of us in the recitation (of the Qur'an) yet we leave some of what he recites'. Ubai says, `I have taken it from the mouth of Allah's Apostle and will not leave for anything whatever'.


PERTENTANGAN DI ANTARA KAUM MUSLIMIN PERIHAL PERBEDAAN DALAM NASKAH KOLEKSI UBAY DAN MAS’UD

Pertentangan antara isi koleksi Mas’ud dan Ubayy berkembang semakin destruktif terhadap ukhuwah. Kedua sahabat Muhammad di atas ternyata menyebarkan ajaran yang tidak sama tentang isi Al Qur’an. Mereka segera menimbulkan kebingungan dan saling tuduh di kalangan umat Muslim. Teolog Islam Labib-as-Said mengatakan bahwa masing-masing pengikut yang bertikai merasa bahwa turunan koleksinya yang paling benar :

"The Syrians," we are told, "contended with the `Iraqis, the former following the reading of Ubayy ibn Ka`b, the latter that of `Abd Allah ibn Mas'ud, each accusing the other of unbelief" (Labib as-Said, The Recited Koran: A History of the First Recorded Version, tr. B. Weis, et al., Princeton, New Jersey: The Darwin Press, 1975, p. 23)

Jadi, disini Muslim Syria yang memegang koleksi milik Ubayy saling bertentangan dengan saudara-saudara mereka di Irak yang memegang koleksi Mas’ud.

PROSES STANDARDISASI AL QUR’AN OLEH KALIFAH USMAN

Kedua kelompok muslim yang bertikai di atas tak dapat membendung perbedaan ini ke dalam ideologi politik mereka. Syria dan Irak akhirnya terlibat dalam perang memperebutkan Armenia dan Azerbaijan. Dan, dalam konflik ini dimensi pertentangan antara kedua versi Qur’an tsb tak dapat dielakkan. Adalah Hudhaifa (dari Yaman) yang akhirnya memprihatinkan masalah ini dan mendesak Usman untuk segera melakukan standardisasi Quran. Bagaimana caranya? Perhatikan hadits berikut :

Bukhari: vol. 6, hadith 510, pp. 478-479; book 61
Narrated Anas bin Malik:
Hudhaifa bin Al-Yaman came to Uthman at the time when the people of Sham and the people of Iraq were Waging war to conquer Arminya and Adharbijan. Hudhaifa was afraid of their (the people of Sham and Iraq) differences in the recitation of the Qur'an, so he said to 'Uthman, "O chief of the Believers! Save this nation before they differ about the Book (Quran) ..." So 'Uthman sent a message to Hafsa saying, "Send us the manuscripts of the Qur'an so that we may compile the Qur'anic materials in perfect copies and return the manuscripts to you." Hafsa sent it to 'Uthman. 'Uthman then ordered Zaid bin Thabit, 'Abdullah bin AzZubair, Said bin Al-As and 'AbdurRahman bin Harith bin Hisham to rewrite the manuscripts in perfect copies. 'Uthman said to the three Quraishi men, "In case you disagree with Zaid bin Thabit on any point in the Qur'an, then write it in the dialect of Quraish, the Qur'an was revealed in their tongue." They did so, and when they had written many copies, 'Uthman returned the original manuscripts to Hafsa. 'Uthman sent to every Muslim province one copy of what they had copied, and ordered that all the other Qur'anic materials, whether written in fragmentary manuscripts or whole copies, be burnt. ..."

Jadi, seprti kita tahu, semua naskah yang tidak sesuai dengan naskah yang sudah distandardisasi oleh Usman itu kemudian dibakar. Hanya teks milik Hafsah saja yang dikembalikan. Padahal menurut saya, dalam perkembangan sejarah kitab-kitab suci manapun, berbagai referensi sumber sejarah yang berbeda sekalipun tetap diperlukan, agar didapatkan data dan informasi yang nilainya berbeda-beda sesuai catatan aslinya. Bagaimanapun, arsip dan dokumentasi terlalu penting untuk dibuang. Akibatnya kini, Islam tak mempunyai lagi naskah-naskah asli berbagai koleksi milik para sahabat Muhammad. Ini amat disayangkan.
Proses standardisasi ini tentu segera menimbulkan pertanyaan dalam benak kita, yaitu apakah Usman melakukan perubahan-perubahan tertentu terhadap Qur’an? Kita lanjutkan berikutnya.

APAKAH USMAN MELAKUKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN TERHADAP QUR’AN?

Qur’an standar Usman adalah basis Qur’an modern yang sekarang. Sehingga semua Qur’an yang ada sekarang haruslah mengacu kepada mushaf-mushaf yang telah disebarkan oleh Usman pasca standardisasi tsb. Untuk menjawab ini, kita perlu meneliti dan membandingkan, apakah isi teks Quran pasca standardisasi Usman masih sama dengan aslinya, ataukah terdapat indikasi perbedaan-perbedaan yang mendasar di antara keduanya.

Perhatikan hadits berikut :

Bukhari: vol. 8, hadith 817, p. 539-540; book 82
Allah sent Muhammad with the Truth and revealed the Holy Book to him, and among what Allah revealed, was the Verse of the Rajam (the stoning of married person (male and female) who commits illegal sexual intercourse), and we did recite this Verse and understood and memorized it. Allah's Apostle did carry out the punishment of stoning and so did we after him. I am afraid that after a long time has passed, somebody will say, `By Allah, we do not find the Verse of the Rajam in Allah's Book,' and thus they will go astray by leaving an obligation which Allah has revealed.


Hadits ini menunjukkan kepada kita, bahwa ayat yang berisikan aturan tentang penghukuman rajam terhadap para pezina sudah tidak ada lagi di Qur’an yang baru (pasca standardisasi). Dengan kata lain, ada ayat telah yang hilang akibat proses seleksi yang berlebihan. Fatal memang, karena sampai menghilangkan ayat. Mengapa saya katakan demikian? (mohon maaf kepada teman-teman Muslim) Ini adalah karena Khalifah Usman mempunyai kontrol yang terlalu berlebihan terhadap teks-teks Al Qur’an pada waktu itu. Hal ini ditunjukkan misalnya dalam mengambil keputusan apakah suatu ayat telah diubah atau tidak. Disini, Usman pernah berselisih paham dengan Ibn-az-Zubair perihal tsb :

Bukhari: vol. 6, hadith 60, p. 46; book 60
Narrated Ibn Az-Zubair:
I said to `Uthman, "This Verse which is in Surat-al-Baqara: `Those of you who die and leave wives behind............ without turning them out,' has been abrogated by an other Verse. Why then do you write it (in the Qur'an)?" `Uthman said, "Leave it (where it is), O son of my brother, for I will not shift anything of it (i.e. the Qur'an) from its original position."


Selain itu, egoisme Usman terlihat dari keputusannya yang selalu dimenangkan dalam setiap perdebatan dengan para editor. Sebagai contoh, dalam hal menghilangkan ucapan “bismillah”… . Perhatikan kutipan berikut (dikutip dari “Mishkat-al-Masabih” ) :

Mishkat Al-Masabih: book 8, ch. 3, last hadith [4]
Ibn Abbas said he asked Uthman[1] what had induced them to deal with al-Anfal[2] which is one of the mathani[3] and with Bara`a[4] which is one with a hundred verses, joining them without writing the line containing "In the name of God, the Compassionate, the Merciful,"[5] and putting it among the seven long ones. When he asked again what had induced them to do that, Uthman replied, "Over a period suras with numerous verses would come down to God's messenger, and when something came down to him he would call one of those who wrote and tell him to put these verses in the sura in which such and such is mentioned, and when a verse came down he would tell them to put it in the sura in which such and such is mentioned. Now al-Anfal was one of the first to come down in Medina and Bara`a was among the last of the Qur'an to come down, and the subject-matter of the one resembled that of the other, so because God's messenger was taken without having explained to us whether it belonged to it, for that reason I joined them without writing the line containing `In the name of God, the Compassionate, the Merciful,' and put it among the long suras." (Mishkat Al-Masabih: Ahmad, Tirmidhi and Abu Dawud transmitted it. (tr. by James Robson, Sh. Muhammad Ashraf, Lahore, p. 470)


“Mathani” adalah sebutan untuk surat-surat yang mengandung kurang dari 100 ayat. Kita tahu, bahwa setiap surat dalam Al Qur’an diawali dengan ucapan “Bismillahirrahmairrahim”, terkecuali surat 9 At Taubah atau Bara’a. Mengapa? Karena kita tahu dari teks di atas, bahwa kalimat itu telah dihilangkan oleh Usman.

Selanjutnya, hasil akhir dari standardisasi Qur’an ini bukanlah keputusan final yang tak mendapat reaksi dan disetujui begitu saja secara konsensus oleh seluruh umat Islam, melainkan hanyalah keputusan sepihak yang disepakati oleh Usman saja. Sebab terhadap hal ini, beberapa reaksi segera muncul pertentangan dari kalangan sahabat yang merasa tidak senang dengan keputusan ini dan menentangnya karena tak sepakat. Salah satunya adalah Mas’ud, yang tak setuju dengan hasil tsb, dan tetap mempertahankan koleksinya sebagai teks yang paling benar. Shaqiq mengatakan, bahwa para sahabat Muhammad yang lain mendukung pendapat ini.

Muslim: vol. 4, hadith 6022, p. 1312; book 29
`Abdullah (b. Mas'ud) reported that he (said to his companions to conceal their copies of the Qur'an) and further said: He who conceals anything he shall have to bring that which he had concealed on the Day of Judgement, and then said: After whose mode of recitation do you command me to recite? I in fact recited before Allah's Messenger (may peace be upon him) more than seventy chapters of the Qur'an and the Companions of Allah's Messenger (may peace be upon him) know it that I have better understanding of the Book of Allah (than they do), and if I were to know that someone had better understanding than I, I would have gone to him. Shaqiq said: I sat in the company of the Companions on Muhammad (may peace be upon him) but I did not hear anyone having rejected that (that is, his recitation) or finding fault with it.


Disini jelas, bahwa Mas’ud mengajak masyarakat Islam untuk menyembunyikan Qur’an mereka masing-masing (supaya tak dibabat oleh radikalisme Usman?).

KETUJUH DIALEK (“SAB’AT-I-AHRUF”)

Tujuh dialek yang anda maksud adalah “Sab’at-I-Ahruf”. Biasanya disebut ‘ahruf’ saja. Varian dari dialek-dialek ini diambil dari tradisi linguistik suku Mudar, yaitu suatu cabang besar dari bangsa Arab darimana Muhammad berasal :

Many attempted to relate the different forms to the linguistic situation. It was therefore alleged that the Qur'an had been revealed in each of the seven dialects of Mudar, the great branch of the Arab nation from which the Prophet sprang. (p. 152, Jalal al Din `Abdul Rahman b. abi Bakr al Suyuti, "al Itqan fi `ulum al Qur'an", Halabi, Cairo, 1935/1354, pt 1, p. 47; Abu Bakr `Abdullah b. abi Da'ud, "K. al Masahif", ed. A. Jeffery, Cairo, 1936/1355, p. 11)

Ketujuh dialek yang dimaksud ialah dialek Hudail, Kinana, Qais, Dabba, Taim al-Rabbab, Asad Khuzaima, dan Qurais :
1) ibn `Abbas is credited with the distribution: five Hawasin-type dialects, QURAIS and Khuza`a. (p. 152, Abu Ja`far Muhammad b. Jarir al Tabari, "Tafsir", vol. 1, p. 66)
2) ibn `Abbas stated, 'The Qur'an was revealed in seven dialects' (p. 156, Jalal al Din `Abdul Rahman b. abi Bakr al Suyuti, "al Itqan fi `ulum al Qur'an", Halabi, Cairo, 1935/1354, pt 1, p. 47)

Jadi, bukan 7 dialek Quraish seperti yang anda katakan (Quraish hanya salah satunya).

APAKAH KETUJUH DIALEK QUR’AN MERUPAKAN SEBUAH VERSI? BENARKAH MUHAMMAD MENGHENDAKI DEMIKIAN?

Selanjutnya, perbedaan dialek itu menimbulkan perselisihan di antara para pengikut Muhammad mula-mula, karena bukan sekedar perbedaan dialek, tetapi sudah mengarah kepada bentuk (forms) yang berbeda. Simaklah percekcokan antara Hisham dan Umar perihal surat Al Furqaan tentang hal ini :

`Umar said, 'I heard Hisham b. Hukaim reciting surat al Furqan and listened to his recital. On observing that he was reading many forms which the Prophet had not taught me, I all but rushed upon him as he prayed. But I waited patiently as he continued, and, collaring him when he had finished, I asked him, 'Who taught you to recite this sura?' He claimed that the Prophet had taught him. I said, 'By God! you're lying!' I dragged him to the Prophet telling him that I heard Hisham recite many forms he had not taught me. The Prophet said, 'Let him go. Recite, Hisham.' He recited the reading I had already heard from him. The Prophet said, 'That is how it was revealed.' He then said, 'Recite, `Umar', and I recited what he had taught me. He said, 'That's right. That is how it was revealed. This Qur'an was revealed in seven forms, so recite what it was easiest.' (p. 150-151, Abu Ja`far Muhammad b. Jarir al Tabari, "Tafsir", vol. 1, p. 24)

Jadi, mau tidak mau, anda suka atau tidak suka, perbedaan dalam dialek bahasa itu telah menjadi perbedaan versi yang ‘disputable’.

Perhatikan, bahwa Muhammad samasekali tak menentang perbedaan yang terjadi, melainkan menganggapnya sebagai suatu kewajaran yang bisa diterima. Sebenarnya, jika kita mau kritis, Jibril mula-mula hanya memperbolehkan satu tipe gaya tulisan Qur’an :

Ibn Abbas reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: Gabriel taught me to recite in one style. I replied to him and kept asking him to give more (styles), till he reached seven modes (of recitation). Ibn Shihab said: It has reached me that these seven styles are essentially one, not differing about what is permitted and what is forbidden. (Sahih Muslim, Vol. 2, p.390).

Jadi, proses itu disebabkan karena tawar-tawaran dengan Jibril.

Oleh karena itu, Muhammad menganggap Quran memang diturunkan dalam 7 gaya, dan ini bukan masalah. Ia memperbolehkan toleransi akan hal ini, dan meminta pengikutnya membaca dengan cara yang paling mudah menurut mereka :

The Qur'an has been revealed to be recited in seven different ways, so recite of it that which is easier for you. (Sahih al-Bukhari, Vol. 6, p.510).

Tapi yang sangat mengejutkan, perbedaan-perbedaan dialek yang telah ditetapkan oleh Jibril itu justru kemudian diingkari oleh kaum Muslimin sendiri. Adalah Khalifah Umar bin Khattab yang pertama melanggarnya. Umar pernah memperingatkan Abdullah karena mengajarkan Qur’an dengan dialek Hudail :

`Umar is said to have admonished `Abdullah for teaching the Qur'an in the language of Hudail. It had been revealed in the language of the Qurais and ought to be taught in that language. (p. 154, 200-201, Ahmad b. `Ali b. Muhammad al `Asqalani, ibn Hajar, "Fath al Bari", 13 vols, Cairo, 1939/1348, vol. 9, p. 7)

Tak hanya itu. Toleransi Muhammad ini juga dilanggar lagi oleh Kalifah Usman bin Abu Thalib. Perbedaan dalam berbagai dialek bahasa Arab dalam Quran itu kemudian dilarang oleh Usman! Apa yang dilakukannya ?

He transcribed the texts (suhuf) into a single codex (mushaf waahid), he arranged the suras, and he restricted the dialect to the vernacular (lugaat) of the Quraysh on the plea that it (the Qur'an) had been sent down in their tongue. (As-Suyuti, Al-Itqan fii Ulum al-Qur'an, p.140).

Jadi, ini dilakukannya dengan cara mengkodifikasikan berbagai varian itu ke dalam satu kodeks tunggal untuk kemudian melarang yang lainnya.
Selain itu, ketika Usman telah menerima ‘mushaf’ yang lengkap, ia melihat adanya banyak perbedaan dialek bahasa yang sebenarnya sudah ada (inheren). Menurutnya, ini tak boleh terjadi lagi :

'Had he who dictated it been of Hudail and the scribe of Thaqif,' he said, 'this would never had happened.' (p. 169, Abu Bakr `Abdullah b. abi Da'ud, "K. al Masahif", ed. A. Jeffery, Cairo, 1936/1355, p. 33)

Jadi, Usman telah mengkodifikasikan beberapa salinan ‘suhuf’ ke dalam satu kodeks naskah, dan tak boleh lagi dijabarkan ke dalam berbagai dialek yang terjadi saat itu (padahal, Muhammad memperbolehkannya). Sungguh aneh dan ironis memang, perintah dari ‘nabinya’ sendiri harus ia langgar dengan ceroboh. Menurut saya, Usman terlalu berani dan gegabah.

Bahkan, Abu-al-Khair-ibn-al-Jazari mengatakan bahwa ketujuh format dialek dalam Quran itu tak boleh diabaikan atau diganti, melainkan harus dihargai :

Abu al-Khair ibn al-Jazari, in the first book that he published, said "Every reading in accordance with Arabic, even if only remotely, and in accordance with one of the Uthmanic codices, and even if only probable but with an acceptable chain of authorities, is an authentic reading which may not be disregarded, nor may it be denied, but it belongs to al-ahruful-sab'at (the seven readings) in which the Qur'an was sent down, and it is obligatory upon the people to accept it, irrespective of whether it is from the seven Imams, or from the ten, or yet other approved imams, but when it is not fully supported by these three (conditions), it is to be rejected as dha'ifah (weak) or shaathah (isolated) or baatilah (false), whether it derives from the seven or from one who is older than them. (As-Suyuti, Al-Itqan fii Ulum al-Qur'an, p.176).

Sampai disini, melihat kembali berbagai informasi tsb, tujuh varian dialek bahasa Quran pada akhirnya menjadi versi-versi yang dipertentangkan. Saya yakin perbedaan isinya pasti sangat signifikan. Sebab jika tidak, mustahil Usman sampai mau campur tangan menanganinya secara serius.

Ketujuh dialek bahasa yang dipakai dalam tujuh varian Quran (“Sab’at-I’Ahruf”) itu sesungguhnya diizinkan oleh Muhammad untuk terjadi. Namun Usman telah melanggar kesepakatan ini dengan cara melarangnya. Ironis, memang…..

Sampai disini dulu sementara, simpulan:
1. Quran sudah tidak asli lagi
2. Usman melakukan standardisasi dengan melakukan pengubahan dan pembakuan. Terbukti dari beberapa catatan sarjana muslim diatas, terjadi banyak pertentangan pasca kodifikasi.
3. Quran yang ada setelah Usman (apalagi sekarang) sudah tidak sama lagi dengan yang disampaikan Muhammad.


BENARKAH USMAN SUNGGUH-SUNGGUH MENCEGAH PERUBAHAN AYAT?

Tidak benar.
Sebenarnya Qur’an sudah tak lengkap lagi semenjak Usman belum menjadi khalifah dan melakukan standardisasi. Kita tengok kembali sejenak perihal tsb.

a) Pra Usman

Jangan anda berkata bahwa “Saya hafal seluruh isi Qur’an”, karena tak ada lagi yang tahu pasti isi sesungguhnya seperti apa. Juga tak ada yang memiliki naskahnya secara lengkap, melainkan hanyalah potongan-potongannya saja. Sejak semula, Abdullah Ibn Umar telah memprihatinkan hal ini, seperti dikatakannya setelah perang Yamama, dikutip oleh sejarawan Islam as-Suyuti dalam bukunya “Al Itqan” demikian :

`Abdullah b. `Umar dilaporkan sbg mengatakan, 'Jangan kalian mengatakan, "Saya memiliki seluruh Qur'an." Tahu dari mana ia ?
Banyak bagian Qur'an sudah hilang. Sebaiknya orang mengatakan, "Saya punya apa yg selamat."'
(p. 117, Jalal al Din `Abdul Rahman b. abi Bakr al Suyuti, "al Itqan fi `ulum al Qur'an", Halabi, Cairo, 1935/1354, pt 2, p. 25)

Selain itu, bukti berikut bahwa Qur’an tak lengkap adalah setelah para penghafalnya tewas dalam Perang Yamama. Ini juga dilaporkan Zuhri :

Zuhri melaporkan, 'Kami dengar banyak kalimat2 Qur'an diwahyukan namun mereka yg menghafalnya tewas dlm pertempuran Yemama.
Kalimat2 itu tidak ditulis dan menyusul kematian mereka yg menghafalnya, maka kalimat2 itu tidak lagi diketahui; bahkan baik Abu Bakr maupun `Umar atau `Usman berhasil mengumpulkan teks2 Qur'an.

(Burton: Teks yg diterbitkan sebenarnya harus dirubah: karena "[i]fa lamma jama`a Abu Bakr
", saya usulkan dibacakan sbg: "wa lamma yajma` Abu Bakr", setelah kata2: "lam yuktab".)

Kalimat2 hilang itu tidak ditemukan siapapun setelah kematian para penghafal. Menurut saya,a ini adalah salah satu alasan yg memaksa mereka menyelesaikan Quran selama masa Abu Bakr, menuliskannya pada lembaran2 karena mereka takut nanti teksnya semakin hilang dlm peperangan.[/i] (pp. 126-127, Abu Bakr `Abdullah b. abi Da'ud, "K. al Masahif", ed. A. Jeffery, Cairo, 1936/1355, p. 23)

hihihihi..... Laughing Laughing (banyak bacaan yang hilang dan belum sempat ditulis karena hanya dihafalkan)

Bahkan, di antara ulama Islam sendiri saling menentang, menuduh, dan membodohkan perihal keabsahan dan kesahihan hadits (sunnah) dan Qur’an. Seperti dikatakan oleh al-Hamdani berikut :

Beberapa dari kami bertemu utk merubah laporan2 hadis. Salah seorang mengatakan, 'Sudah ! Hentikan ! Rujuklah kpd Buku Allah.'
Imran b. Husain mengatakan, 'Dasar tolol ! Apakah kau melihat dlm Buku Allah bahwa doa2nya dijelaskan secara mendetil ? Bgm dgn hal puasa ? Qur'an hanya merujuk kpd mereka secara umum. Hanya Sunnah yg memberikan penjelasan mendetil.'
(p. 21, al Hamdani, "I`tibar", pp. 24-5)

Saya tak habis pikir, pertentangan semacam ini sampai membawa manusia (sesama Muslim) saling mencaci-maki seperti itu. Jadi, tak ada lagi yang yakin bahwa Qur’an masih lengkap, utuh, dan sempurna.
Itu pra Usman (sebelum standardisasi).

b) Perubahan Sesudah Usman (manipulasi dalam standardisasi)

Seperti telah saya paparkan lewat beberapa hadis di atas, Usman telah menghapus beberapa ayat termasuk ucapan “Bismillah” :

ibn `Abbas bertanya `Usman, apa yg sampai membuatnya menempatkan Surat al Anfal, salah satu mathani, dgn Al Bara'a, salah satu mi'in, menggabungkan mereka tanpa adanya bismillah diantara mereka dan lalu menempatkan mereka diantara ke 7 Surat panjang. `Usman menjawab bahwa sering nabi menerima wahyu2 oanjang. Ia akan memanggil salah seorang penulis dan mengatakan, 'Letakkan ayat2 ini dlm Surat ini dan itu.' Anfal adalah yg pertama dari pewahyuan Medinah dan Bara'a termasuk yg terakhir. Karena isinya mirip ayat2 dlm Anfal, `Usman menyatukannya, lagipula nabi wafat tanpa menjelaskan apakah itu memang bagiannya. (p. 164, Jalal al Din `Abdul Rahman b. abi Bakr al Suyuti, "al Itqan fi `ulum al Qur'an", Halabi, Cairo, 1935/1354, pt 1, p. 60)

Malik memiliki penjelasan lebih pendek bagi absennya [i]bismillah. Bagian permulaan Bara'a hilang dan begitu pula kata bismillah dlm bagian permulaan tsb. [/i](p. 164-165, Jalal al Din `Abdul Rahman b. abi Bakr al Suyuti, "al Itqan fi `ulum al Qur'an", Halabi, Cairo, 1935/1354, pt 1, p. 65)

Bahkan, banyak ayat-ayat yang hilang. Salah satunya ayat tentang hukuman rajam bagi para pezinah (ada banyak bukti tertulis mengenai hal ini ) :

1)... mayoritas madahib sepakat bahwa dlm situasi tertentu, hukuman bagi pezinah adalah hukum rajam. Nah, kami tahu bahwa hukuman ini tidak hanya disebutkan dimanapun dlm teks Qur'an kami, bahkan ini sama sekali tidak kompatibel dgn hukum yg memang disebutkan dlm Quran: al zaniyatu wa al zani fajlidu kulla wahidin minhuma mi'ata jaldatin (Sang pezinah perempuan dan lelaki, cambuk masing2 dgn 100 cambukan) (Q 24.2). (John Burton, The Collection of the Qur'an, 1977, p. 72)

2) Ada lagi :

Sahih Bukhari, Volume 8, Book 82, Number 816:
Narrated Ibn 'Abbas:
'Umar mengatakan, "Saya khawatir bahwa dgn lewatnya waktu secara lama, orang akan mengatakan, "Kami tidak menemukan Ayat2 Rajam dlm Buku Suci," dan akibatnya mereka akan sesat dgn meninggalkan kewajiban yg telah diturunkan Allah. Saya tegaskan bahwa hukuma Rajam dikenakan pada barangsiapa yg melakukan hubungan sex secara tidak sah, kalau ia (lelaki) sudah menikah dan kejahatan itu dibuktikan dgn saksi2 atau kehamilan atau pengakuan."

Sufyan menambahkan, "Saya telah menghafal riwayah ini dgn cara ini." 'Umar tambahkan, "Pasti Rasulullah menjalankan hukuman Rajam dan begitu pula kami sesudahnya."
(See also: Vol. 8, No. 817 and Vol. 9, No. 424)

3) ['Umar berkata] Allah mengirim Muhamad dgn Kebenaran dan menurunkan buku suci kpdnya dan diantara apa yg diturunkan Allah adalah ayat Rajam (perajaman lelaki dan perempuan yg sudah nikah, yg terlibat perzinahan) dan kami membacakan ayat ini, dimengerti dan dihafal. Rasulullah telah melaksanakan hukuman rajam dan begitu pula kami sesudahnya. Saya takut setelah berlangsungnya waktu lama, orang akan mengatakan "Didlm Buku Allah kami tidak menemukan Ayat Rajam, dan oleh karena itu mereka akan sesat dan meninggalkan kewajiban yg diturunkan Allah. (Sahih Bukhari vol. 8, p. 539)

Kemudian, ada juga Surat tentang Ibn Adam, seorang yang dikisahkan memiliki 2 wadi. Al-Suyuti mengkonfirmasikan perihal yang sama, bahwa surat ini telah hilang karena ditarik kembali :

Abu Musa al An`sari melaporkan, 'Diwahyukan sebuah Surat mirip spt Baqara, namun kemudian ditarik.' Ia mengingatnya, 'Allah akan membantu ketatanegaraan dgn orang2 yg tidak memiliki bagian dlm Akhirat. Kalau ibn Adam memiliki dua wadis barang kepemilikan, ia akan merengek bagi wadis ketiga. Tidak ada apapun yg bisa mengisi perut ibn Adam selain debu, namun Allah akan membebaskan mereka yg bertobat.' (John Burton, The Collection of the Qur'an, 1977, p. 83, Jalal al Din `Abdul Rahman b. abi Bakr al Suyuti, "al Itqan fi `ulum al Qur'an", Halabi, Cairo, 1935/1354, pt 2, p. 25)

Jadi, ini sebenarnya sebuah surat, dan bukan saja ayat.
Tapi, Burton dan Burhan al-Baji kemudian berpendapat bahwa ayat-ayat tsb sebenarnya ada di surat Yusuf :

Buraid menyatkaan telah mendengar nabi membaakan ibn Adam saat sholat. Ayat ini berada dlm Surat Yusuf. (John Burton, The Collection of the Qur'an, 1977, p. 83, Burhan al Din al Baji, "Jawab", MS Dar al Kutub, Taimur "majami`", no. 207, f. 1

Jadi, surat ini bahkan dibaca oleh Muhamad saat berdoa, tapi tidak ada lagi dalam al-Quran!

Ini lagi-lagi ditentang oleh Abu al-Fadl Shihab dari Kairo, yang melaporkan bahwa menurut Abu Musa ayat-ayat ibn Adam sebenarnya masuk ke surat Al Ahzab :

Abu Musa mengatakan 'Kami dulu biasanya membacakan Surat al Ahzab, dan menganggapnya mirip dlm panjang dan kompleksitas dgn Bara'a. Saya lupa, tapi saya ingat ayat ibn Adam. (Abu al Fadl Sihab al Din Mahmud b. `Abdullah al Alusi, "Ruh al Ma`ani", 6 vols., idarat al taba`a al muniraya, Cairo, n.d., vol. 1, p. 315)

Membingungkan memang……..menimbulkan pertengkaran di kalangan pemikir-pemikir Islam sendiri.

Selain itu, menurut pengakuan Aishah, salah satu janda Muhammad, surat 2 Al Baqarah 238 bahkan sudah tak lengkap lagi (dari Malik b. Anas, "al Muwatta'", K. al Hudud):

“Al Muwatta”, Book 8, Number 8.8.26:
Yahya mengatakan kpd saya dari Malik from Zayd ibn Aslam from al-Qaqa ibn Hakim bahwa Abu Yunus, maulana A'isha, umm al-muminin mengatakan, "A'isha memerintahkan saya utk menulis sebuah Qur'an baginya. Katanya, 'Jika kau sampai pada ayat ini, beritahu saya, "Jaga doa2 secara seksama dan doa ditengah2 dan patuhlah kpd Allah."' Ketika saya sampai pada ayat itu, saya mengatakan kepadanya dan ia (Aisha) mendikte kpd saya, 'Jaga doa2 secara seksama dan doa ditengah2 dan doa azar (asr) dan patuhlah kpd Allah.' A'isha mengatakan, 'Saya mendengarnya dari Rasulullah saw.'"

“Al Muwatta”, Book 8, Number 8.8.27:
Yahya menyampaikan kpd saya dari Malik from Zayd ibn Aslam bahwa Amr ibn Rafi mengatakan, "Saya sedang menulis sebuah Qur'an bagi Hafsa, umm al-muminin, dan ia mengatakan, 'Saat kau tiba pada ayat ini, beritahu saya, "Jagalah doa2 secara seksama dan doa ditengah2 dan patuhlah kpd Allah."' Ketika saya sampai padanya, saya mengatakan kpdnya dan ia mendikte kpd saya, 'Jagalah doa2 secara seksama dan doa ditengah dan doa asr dan patuhlah kpd Allah.'" Cool

Keterangan :
“Al-Muwatta” adalah catatan hadits yang ditulis oleh Malik bin Anas bin Malik bin Abu Amir al-Asbahi (93-179 Hijriah). Ia tinggal lama di Madinah, kota dimana Muhammad banyak menghabiskan waktu. Sebagai pendiri sekolah filsafat Maliki, ia terus merevisi tulisannya selama 40 tahun.

Kemudian, ada juga ayat yang menyampaikan tentang pesan kebahagiaan para sahabat yang tewas di Bir-Mauna, tetapi kemudian ayat ini dibatalkan (sebagai akibat doktrin “al-nasikh wal mansukh”?) :

Diriwayahkan Anas bin Malik:
Selama 30 hari, rasulullah meminta Allah agar mengutuk merkea yg telah membunuh sahabat2nya Bir-Mauna; ia mengazah suku2 Ral, Dhakwan, dan Usaiya yg tidak menuruti Allah dan rasulNya. Diwahyukan sebuah ayat Quran ttg mereka yg tewas di Bir-Mauna yg tadinya sering kami bacakan, tetapi lalu dibatalkan kemudian. Ayatnya adalah:
"Beritahu pengikut kami bahwa kami bertemu Allah kami. Ia puas dgn kami dan Ia membuat kami puas."

(Sahih Bukhari 4.69):

Anas ibn Malik mengatakan:
Kami biasanya membacakan ayat Qur'an yg diwahyukan dlm hubngan dgn mereka, namun ayat itu kemudian dibatalkan. Bunyinya :
"Beritahu pengikut kami atas nama kami pemberitahuan bahwa kami telah bertemu Allah kami dan Ia puas dgn kami dan Ia membuat kami puas."
(Sahih Bukhari vol. 5, p. 288)

Jadi, ayat itu berisikan pesan para sahabat yang meninggal akibat terbunuh dalam dakwah, bahwa mereka telah bertemu Tuhan dan senang berada di surga. Ayat ini telah dibatalkan dan tak ada lagi dalam Qur’an.

Sementara itu, umat Islam yang telah terpecah ke dalam sekte Syiah menyatakan bahwa 500 ayat telah dihilangkan dari mushaf sebenarnya, termasuk ayat-ayat yang mengkonfirmasikan tentang Ali sebagai penerus kepemimpinan Muhammad dari ‘ahlul bayt’. Menurut mereka, pemerintahan Islam saat ini adalah pemerintahan yang kafir (impious) dan tak dikehendaki Allah :

Sh`iah2 ekstrim, yi kaum Rafidi, menuduh bahwa penguasa tidak beriman telah menghancurkan dari mushaf sekitar 500 ayat termasuk ayat yg menunjuk `Ali asbg penerus nabi .... Para pemberontak melawan `Usman, dlm membenarkan pemberontakan mereka, mendaftarkan keluhan mereka terhdpnya antara lain termasuk 'telah merusak mushaf2.' (Abu Bakr `Abdullah b. abi Da'ud, "K. al Masahif", ed. A. Jeffery, Cairo, 1936/1355, p. 36)

Jika klaim Shiah ini benar, maka ada banyak sekali ayat dari Qur’an yang telah hilang.

9 Kesalahan Hukum Waris Islam

[4:11] Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapak, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

[4:12] Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istrimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar utangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utang-utangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar utangnya dengan tidak memberi mudarat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syariat yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.

CONTOH kasus 1: kesalahan hitung muhammad: Jika yang meninggal memiliki 4 anak cewek plus 2 orang tua plus istri. Maka menurut hitung-hitungan muhammad adalah:

2/3 (ayat 11) + 1/3 (ayat 11) + 1/8 (ayat 12) = 1 + 1/8 --------------> loh kok kelebihan? he...he...he...

[4:176] Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah ). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Contoh KASUS 2: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami dan 2 saudara PEREMPUAN:

1/2 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) = 1 + 1/6 ----------> loh kok kelebihan? he...he...he...

Contoh KASUS 3: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami, 1 saudara PEREMPUAN dan SEORANG Ibu:

1/2 (ayat 12) + 1/2 (ayat 176) + 1/6 (ayat 11) = 1 + 1/6 ---------> loh kok kelebihan?

Contoh KASUS 4: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami, 2 saudara PEREMPUAN dan Seorang IBU

1/2 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) + 1/6 (ayat 11)= 1 + 1/3 ----------> loh kok kelebihan? he...he...he...

Contoh KASUS 5: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 istri, 2 saudara PEREMPUAN dan SEORANG Ibu:

1/4 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) + 1/6 (ayat 11) = 1 + 1/12 ---------> loh kok kelebihan?

BAGI MEREKA yang matematikanya JONGKOK:

CONTOH kasus 1: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai, sbb:

4 anak cewek
sepasang orang tua
1 istri.


Maka menurut hitung-hitungan muhammad adalah:

4 anak cewek akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20. 000.000, sesuai Q 4:11 (dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan)

Sepasang Orang tua akan mendapatkan 1/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 10.000.000, sesuai Q 4:11 (Dan untuk dua orang ibu-bapak, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak)

Seorang Istri akan memperoleh 1/8 x Rp 30.000.000 = Rp. 3.750.000, sesuai Q 4:12 (Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar utang-utangmu)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 33.750.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

CONTOH kasus 2: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
SEORANG suami
2 Saudara Perempuan


Seorang SUAMI akan mendapatkan 1/2 x Rp. 30.000.000 = Rp. 15. 000.000, sesuai Q 4:12 (Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak.)

DUA saudara perempuan akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 35.000.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

CONTOH kasus 3: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
SEORANG suami
1 Saudara Perempuan
Seorang Ibu


Seorang SUAMI akan mendapatkan 1/2 x Rp. 30.000.000 = Rp. 15. 000.000, sesuai Q 4:12 (Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak.)

SEORANG saudara perempuan akan mendapatkan 1/2 x Rp. 30.000.000 = Rp. 15.000.000, sesuai Q 4:176 (jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya.)

Seorang Ibu akan mendapatkan 1/6 x Rp. 30.000.000 = Rp. 5.000.000, sesuai Q 4:11 (jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 35.000.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

CONTOH kasus 4: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
SEORANG suami
2 Saudara Perempuan
Seorang Ibu


Seorang SUAMI akan mendapatkan 1/2 x Rp. 30.000.000 = Rp. 15. 000.000, sesuai Q 4:12 (Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak.)

SEORANG saudara perempuan akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.)

Seorang Ibu akan mendapatkan 1/6 x Rp. 30.000.000 = Rp. 5.000.000, sesuai Q 4:11 (jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 40.000.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

CONTOH kasus 5: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
SEORANG istri
2 Saudara Perempuan
Seorang Ibu


Seorang ISTRI akan mendapatkan 1/4 x Rp. 30.000.000 = Rp. 7. 500.000, sesuai Q 4:12 (Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak.)

DUA ORANG saudara perempuan akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.)

Seorang Ibu akan mendapatkan 1/6 x Rp. 30.000.000 = Rp. 5.000.000, sesuai Q 4:11 (jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 32.500.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

Contoh KASUS 6: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 istri, 1 saudara PEREMPUAN dan 1 saudara Laki-laki, dan SEORANG Ibu:

1/4 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) + 1/6 (ayat 11) = 1 + 1/12 ---------> loh kok kelebihan?

CONTOH kasus 6: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
SEORANG istri
1 Saudara Perempuan dan 1 Saudara Laki-laki
Seorang Ibu


Seorang ISTRI akan mendapatkan 1/4 x Rp. 30.000.000 = Rp. 7. 500.000, sesuai Q 4:12 (Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak.)

1 ORANG saudara perempuan dan 1 orang saudar laki-laki akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan.)

Seorang Ibu akan mendapatkan 1/6 x Rp. 30.000.000 = Rp. 5.000.000, sesuai Q 4:11 (jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 32.500.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

Contoh KASUS 7: Kesalahan menghitung muhammad: jika yang meninggal TAK MEMILIKI anak, memiliki 1 suami, 1 saudara PEREMPUAN dan 1 orang saudar Laki-laki, dan Seorang IBU

1/2 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) + 1/6 (ayat 11)= 1 + 1/3 ----------> loh kok kelebihan? he...he...he...

CONTOH kasus 7: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
SEORANG suami
1 Saudara Perempuan dan 1 Saudara Laki-laki
Seorang Ibu


Seorang SUAMI akan mendapatkan 1/2 x Rp. 30.000.000 = Rp. 15. 000.000, sesuai Q 4:12 (Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak.)

SEORANG saudara perempuan dan SEORAN saudara Laki-laki akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan.)

Seorang Ibu akan mendapatkan 1/6 x Rp. 30.000.000 = Rp. 5.000.000, sesuai Q 4:11 (jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 40.000.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000



Contoh KASUS 8: Kesalahan menghitung muhammad: jika PEWARIS yang meninggal TAK MEMILIKI anak, TAK MEMILIKI AYAH, memiliki 1 istri, 2 saudara PEREMPUAN, Seorang saudara laki-laki SEIBU, dan Seorang Saudara Perempuan Seibu:

1/4 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) + 1/6 (ayat 12) + 1/6 (ayat 12) = 1 + 1/4 ---------> BLOODY OVERBALANCE!

BAGI MEREKA yang matematikanya JONGKOK:

CONTOH kasus 8: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
TAK MEMILIKI AYAH
SEORANG istri
2 Saudara Perempuan
Seorang saudara Laki-laki SEIBU dan Seorang Saudara Perempuan SEIBU


Seorang ISTRI akan mendapatkan 1/4 x Rp. 30.000.000 = Rp. 7. 500.000, sesuai Q 4:12 (Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak.)

DUA ORANG saudara perempuan akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.)

SEORANG saudara laki-laki SEIBU dan SEORANG saudara perempuan seibu akan mendapatkan akan mendapatkan 1/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 10.000.000, sesuai Q 4:12 (Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta.)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 37.500.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

Contoh KASUS 9: Kesalahan menghitung muhammad: jika PEWARIS yang meninggal TAK MEMILIKI anak, TAK MEMILIKI AYAH, Memiliki SEORANG IBU, Memiliki 1 Istri, 2 saudara PEREMPUAN, Seorang saudara laki-laki SEIBU, dan Seorang Saudara Perempuan Seibu:

1/6 (ayat 11) + 1/4 (ayat 12) + 2/3 (ayat 176) + 1/6 (ayat 12) + 1/6 (ayat 12) = 1 + 5/12 ---------> BLOODY SHEER BUNK!

BAGI MEREKA yang matematikanya JONGKOK:

CONTOH kasus 9: Jika yang meninggal memiliki WARISAN Rp. 30.000.000 dan mempunyai AHLI WARIS, sbb:

TAK MEMILIKI ANAK
TAK MEMILIKI AYAH
Memiliki SEORANG IBU
SEORANG istri
2 Saudara Perempuan
Seorang saudara Laki-laki SEIBU dan Seorang Saudara Perempuan SEIBU


Seorang IBU akan mendapatkan 1/6 x Rp. 30.000.000 = Rp. 5. 000.000, sesuai Q 4:11 (jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam.)

Seorang ISTRI akan mendapatkan 1/4 x Rp. 30.000.000 = Rp. 7. 500.000, sesuai Q 4:12 (Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak.)

DUA ORANG saudara perempuan akan mendapatkan 2/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 20.000.000, sesuai Q 4:176 (tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.)

SEORANG saudara laki-laki SEIBU dan SEORANG saudara perempuan seibu akan mendapatkan akan mendapatkan 1/3 x Rp. 30.000.000 = Rp. 10.000.000, sesuai Q 4:12 (Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta.)

TOTAL yang MESTI DIBAYAR= Rp. 42.500.000, PADAHAL WARISAN hanya Rp. 30.000.000

siapa AYAH mereka?



apa yang anda pikirkan, ketika saya memperkenalkan anak-anak saya kepada anda dan pakaian mereka berlubang-lubang, tidak di sisir rapi, tidak memakai sepatu, dan kuku-kukunya kotor? anda mungkin berfikir "orang ini bukan ayah yang baik. ia tidak memelihara anak-anaknya" memang kemiskinan anak anak saya akan merupakan cermin langsung pada saya sebagai ayah mereka.

jika anda melihat anak saya sering bekelahi satu sama lain atau dengan anak lainnya, makan anda juga akan berfikir saya bukan ayah yang baik, yang dapat mengajar mereka sopan santun.


Demikian juga, kemiskinan, keterbelakangan negara negara muslim adalah cerminan langsung dari allah mereka. kelakuan muslim yang penuh amarah, jihad, perang secara tidak langsung adalah cerminan pribadi dari tuhan mereka.

karena memang Tuhan yang memiliki otoritas atas segala sesuatu. kalau keterpurukan hanya terjadi pada sedikit negara atau hanya jangka waktu tertentu, maka mungkin penyebabkanya adalah pribadi dari negara tersebut. tapi jika keterpurukan terjadi pada sebagian besar negara muslim selama berabad-abad, maka jelaslah itu disebabkan oleh tuhan mereka.

kontras sekali dengan keadaan makmur dari negara negara barat. negara barat begitu maju, makmur dan beradab. ini juga merupakan cerminan dari Tuhan mereka.

kpd rekan2 beragama kristen: mengucap syukur selalu karena Tuhan kita baik, IA selalu merancangkan yang terbaik bagi kita, Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. untuk membuat kita menjadi kepala dan bukan ekor (Ulangan 28:13), membuat kita sukses dan berhasil dan mencukupi segala keperluan kita (Filipi 4 :19). tetap setia dan teruslah berharap kebaikan dan keberhasilan terjadi dalam hidup anda

bagi rekan2 muslim: tinggalkan islam sekarang juga atau anda, dan keturunan anda akan mengalami kemiskinan, keterbelakangan, seperti yang sudah dialami oleh nenek moyang kita. tidakkah anda lelah dengan kemiskinan, kebodohan?

beberapa Contoh "keajaiban" ayat Quran

1.

[18:109] Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).

muhammad MAHA KUASA bersama dengan allahnya!...atau muhammad salah gomong? WHO KNOWS?

[70:40] Maka
Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan dan bintang; sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.

Muhammad lagi-lagi bersumpah dengan allahnya dan mereka benar-benar maha kuasa!...Hadist di bawah ini juga menunjukkan muhammad maha kuasa yang turut memiliki BUMI seperti allah!

MUSLIM, Book 019, Number 4363:
It has been narrated on the authority of Abu Huraira who said: We were (sitting) in the mosque when the Messenger of Allah (may peace be upon him) came to us and said: (Let us) go to the Jews. We went out with him until we came to them. The Messenger of Allah (may peace be upon him) stood up and called out to them (saying): O ye assembly of Jews, accept Islam (and) you will be safe. They said: Abu'l-Qasim, you have communicated (God's Message to us). The Messenger of Allah (may peace be upon him) said: I want this (i. e. you should admit that God's Message has been communicated to you), accept Islam and you would be safe. They said: Abu'l-Qisim, you have communicated (Allah's Message). The Messenger of Allah (may peace be upon him) said: I want this... - He said to them (the same words) the third time (and on getting the same reply) he added: You should know that the earth belongs to Allah and His Apostle, and I wish that I should expel you from this land Those of you who have any property with them should sell it,
otherwise they should know that the earth belongs to Allah and His Apostle (and they may have to go away leaving everything behind).

2.

[3:45] (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),

[3:46] dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh.
"

[3:47] Maryam berkata: "
Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.

Malaikat kata si maryam TUHANKU!...Hihihi...Setelah gue check dengan terjemahan lain, mengatakan sama!

003.045
YUSUFALI: Behold!
the angels said: "O Mary! Allah giveth thee glad tidings of a Word from Him: his name will be Christ Jesus, the son of Mary, held in honour in this world and the Hereafter and of (the company of) those nearest to Allah;

003.046
YUSUFALI: "He shall speak to the people in childhood and in maturity. And he shall be (of the company) of the righteous."

003.047
YUSUFALI: She said: "
O my Lord! How shall I have a son when no man hath touched me?" He said: "Even so: Allah createth what He willeth: When He hath decreed a plan, He but saith to it, 'Be,' and it is!

siapa di sini yang bodoh?