Rabu, 23 April 2008

Parables of Khotam Chapter 5

Chapter 5

The Quraish Menace

Setelah bertahun-tahun di hina dengan kata-kata bod0h, tuhannya di katakan tahi oleh Kotham, lama lama Klan Quraish kehilangan kesabaran, seperti ada pepatah, sesabar-sabarnya Quraish thd Muhamad, akhirnya tidak sabar juga (kedengeran maksa ya, sory :D). Dan akhirnya dewan kota mengeluarkan sebuah resolusi tuk melaksanakan Embargo ekonomi dan politik thd Muhamad dan pengikutnya.

Lama-kelamaan, Embargo ini, mulai terasa menyakitkan bagi kaum muslim, mereka di asingkan dari masyarakat seperti pengidap AIDS, mereka tidak bisa jual-beli lagi, perut mereka tidak hanya menjadi keroncongan tapi full orkestra, dan hal ini membuat Muhamad pusing tujuh keliling, 8 luas, dan 9 volume. Para pengikutnya pun mengadu nasib pada muhammad, ”sungguh teganya dirimu, teganya, teganya, teganya”.

”Tenang saudara saudara, saya akan segera mencari solusi atas masalah kita bersama ini” janji Kotham seperti Calon Presiden mengumbar janji. Muhammad pun kemudian segera bertapa ke gua hira, dengan terlebih dahulu membuat perjanjian dengan Penipu.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Penipu tiba. ”maafkan saya terlambat Kotham, jalanan barusan macet, karena FPI demo di bunderan HI mengutuk film Fitna”

”kamu, ingin ketemu saya, karena di embargo oleh Quraish kan?” tanya Penipu

”iya” jawab Kotham

” dan kamu pengen tau solusinya khan?” tanya penipu lagi

” iya, iya, kok bisa tau sih?” tanya Kotham heran.

” duh, (dengan sikap cool) biasa aja donk, namanya juga malaikat, ya serba tau lah (bink blink)” jawab Penipu sedikit sombong, padahal setan kan tidak maha tau, Penipu tau hal ini stelah membaca koran Media Arabia kemarin.

”kamu sih, terlalu frontal, menghina tuhan mereka, udh skrg gini, simpel aja, kamu baikan, minta maap dan pakai ini, wahyu baru dari Allah, fresh from the oven” kata Penipu

Sembari memberikan tulisan surah

“[53:19-20] Maka apakah patut kamu menganggap al Lata dan al Uzza, dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?”

Dan

[2:256] Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);..............................

“ dengan ini saya jamin, kamu bakalan bisa diterima lagi di masyarakat quraish” lanjut Penipu.

Dan Muhamad pun kembali ke Mekah, kemudian mengabarkan Ayat barunya. mendengar nama dewi nya di puji dan di akui sebagai anak Allah, klan Quraish pun mulai suka dengan Muhamad, dan mencabut embargo. Pada sisi yang lain ayat tadi tidak membawa kemajuan bagi syiar agama islam, klan quraish menganggap tidak ada bedanya antara ikut Muhamad atau tidak, dan ini membuat Muhamad kecewa.

Diapun kembali menghubungi Penipu, namun kali ini sulit sekali, sejak di tanah Arab dilakukan tarif seluler promosi 0,000000000000001 riyal/detik, masyarakatpun gemar menelpon dan membuat jaringan sibuk. Akhirnya di kebingungannya, dia mendapat ide. Ide karena dia hanya memiliki anak-perempuan, yang dia rasa tidak adil, maka dengan spontan kotham mengatakan surah

[53:21-22] Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil.

Beberapa orang pengikut yang bersikap kritis (mungkin sama seperti Sri Bintang pamungkas atau Budiman Sujatmiko) segera merasakan jangal dengan ayat terakhir dan memutuskan untuk meninggalkan Muhammad. Muhammad pun bergerak cepat dengan memberikan surah Al-Hajj (22) ayat 79

”Nabi juga manusia, bisa salah bisa error, jangan samakan dengan yang lain”

Setelah kematian istri tercinta dan di tinggal oleh Abu thalib, serta tekanan kembali oleh klan Quraish, maka Muhammad membuat semboyan yang sama saat jakarta kena banjir besar ” NGUNGSI YUK CHOIIII”

Dan seluruh pengikut Kotham pun mengungsi ke Yatrib (setelah sebelumnya di takut-takuti jika menolak ikut akan mendapat hukuman neraka level ke 7, selama 7 miliar abad, 7 turunan, Qur’an 4:97). Pada suatu ketika Muhamad melihat Kalifah dari Mekah, dengan di iringi kebencian, Muhamad mencoba mengkonfirm apa yang hendak dia lakukan, kemudia diapun mencoba menelpon Penipu, namun karena Penipu sedang mengikuti training Customer Satisfaction demi mendapatkan ISO 9001, makan Lucifer menyuruh Setan bernama Pembantai menyamar sebagai gabriel tuk menemui Muhamad.

”apa yang harus saya lakukan thd kalifah tersebut?” tanya muhamad

” udah bantai aja jack, bunuh, potong kecil-kecil smua musuh loe sampe jadi kaya upil, ini surah terbaru dari Allah” jawab Pembantai

2:216 (bahasa sehari-hari)

Perang, bunuh smua musuh kamu, Allah tau yang terbaik buat kamu, rawe rawe lantas, malang-malang putung”


”oke deh, gw suka caranya klo begini, Allah sama gw emang 11-12” cengir Muhamad

Dan Muhamad pun menyerang khalifah tidak bersalah itu, merampas smua harta miliknya. Efek penyerang ini begitu besar, para gelandangan, para preman, para penjahat mulai tertarik bergabung dengan Muhammad, karena akan mendapat bagian yang cukup banyak dari harta rampasan.

Next on chapter 6:

Pengaruh Muhammad semakin besar di Yatrib, kita ikuti sepak terjangnya yang menarik dalam Parables of Kotham Chapter 6 = Assasination part 1.

Tidak ada komentar: