Bab 1
Mondok, nyantri
Mondok, nyantri
Saifuddin Ibrahim, nama yang diberikan orang tua saya. Nama kecil : One Pela atau One Prado. Ayah guru agama. Belajar ngaji dri ibu dan nenek. Dari keduanyalah saya memahami betapa jauhnua pemahaman ajaran Qur’an dan Alkitab terutama dalam hal sejarah. Menyelesaikan SMA di BIMA. Puji Tuhan mendapat beasiswa kuliah diUn.Muhammadiyah Surakarta dan mengikuti pendidikan agama dipondok Hajjah Nuriyah Shabran Surakarta. Fakultas Ushuluddin jurusan perbandingan agama. Setelah kuliah mengajar di Bangsri Jepara, 1996 mngjar di Pesantren Darul Arqom Sawangan Depok Jabar.
Kesaksian ini saya bukukan karena alasan bahwa iman tidak bisa disembunyikan. Iman harus dinyatakan dalam bentuk amal dan ilmu. Alasan kedua bahwa manusia tidak boleh membangkitkan sentimen agama untuk membenci sesama manusia. Ketiga bahwa A*****b adalah warisan zaman yang lengkap dgn falsafah hidup toleransi dan damai dan solutif bagi smua persoalan manusia.
Tahun 1999 saya ngajar di Haurgeulis Indramayu, pesantren terbesar di Indonesia. Luasnya 1200 hektar. Sarana pembelajaran lengkap. Di tengah2 kampus berdiri masjid raksasa tujuh lantai dgn kaasitas 150 rb jemaah. Basement dp menampung 1000 mobil parkir. Lahan yang 1000 untuk pertanian dan peternakan. Dri hasil pertanian, pesantren ini sdh mampu memenuhi 50% keperluan beras,buah dan saturan. Peternakan, pertanian, perikanan semua maju pesat. Ketika saya keluar dari pesantren, ada 1500 kepala sapi dri berbgai jenis, 2000 kpala domba, 1500 kambing peranakan Etawa. Dan telah mampu mlkkn konversi lahan tandus mnjdi ekosistem yang sejuk. Seluruh yang dihajatkan olh penghuuni modern telah siap, ada loundry, kitchen set, toserba, pos giro bahkan bank. Hari2 ada 11000 siswa, 2500 karyawan dan 800 guru. Saya adalah dewan guru 12, kepala Humas dan editor majalah AL Zaytun. Setiap hari musti masak beras 5 ton, tempe 1 ton, tahu 1 ton buah2an 4 ton, sayur 4 ton. Pekerjaan apapun dilakkukan sendiri oleh Yayasan.
Selama 6 tahun saya mengajar Al-Quran, hadits, Aqidh, Akhlak, sekarah kebudayaan Islam dan Jurnalistik. Mengajar disana harus serba bisa, memiliki banyak kemampuan dasar dalam bidang olahraga,seni, keterampilan atau apa saja. Karena seorang guru harus tampil prima, fit dan smart. Dri pesantren inilah sejarah awal saya mengenal Tuhan.
Kesaksian ini saya bukukan karena alasan bahwa iman tidak bisa disembunyikan. Iman harus dinyatakan dalam bentuk amal dan ilmu. Alasan kedua bahwa manusia tidak boleh membangkitkan sentimen agama untuk membenci sesama manusia. Ketiga bahwa A*****b adalah warisan zaman yang lengkap dgn falsafah hidup toleransi dan damai dan solutif bagi smua persoalan manusia.
Tahun 1999 saya ngajar di Haurgeulis Indramayu, pesantren terbesar di Indonesia. Luasnya 1200 hektar. Sarana pembelajaran lengkap. Di tengah2 kampus berdiri masjid raksasa tujuh lantai dgn kaasitas 150 rb jemaah. Basement dp menampung 1000 mobil parkir. Lahan yang 1000 untuk pertanian dan peternakan. Dri hasil pertanian, pesantren ini sdh mampu memenuhi 50% keperluan beras,buah dan saturan. Peternakan, pertanian, perikanan semua maju pesat. Ketika saya keluar dari pesantren, ada 1500 kepala sapi dri berbgai jenis, 2000 kpala domba, 1500 kambing peranakan Etawa. Dan telah mampu mlkkn konversi lahan tandus mnjdi ekosistem yang sejuk. Seluruh yang dihajatkan olh penghuuni modern telah siap, ada loundry, kitchen set, toserba, pos giro bahkan bank. Hari2 ada 11000 siswa, 2500 karyawan dan 800 guru. Saya adalah dewan guru 12, kepala Humas dan editor majalah AL Zaytun. Setiap hari musti masak beras 5 ton, tempe 1 ton, tahu 1 ton buah2an 4 ton, sayur 4 ton. Pekerjaan apapun dilakkukan sendiri oleh Yayasan.
Selama 6 tahun saya mengajar Al-Quran, hadits, Aqidh, Akhlak, sekarah kebudayaan Islam dan Jurnalistik. Mengajar disana harus serba bisa, memiliki banyak kemampuan dasar dalam bidang olahraga,seni, keterampilan atau apa saja. Karena seorang guru harus tampil prima, fit dan smart. Dri pesantren inilah sejarah awal saya mengenal Tuhan.
Bab 2
The Gideons
The Gideons
Akhir nov 2005, saya menerima tamu dari The Gideons International Camp Jakarta dan Camp Cirebon, sebuah organisasi dunia yang membagi2kan Alkitab scr Cuma2, dan pesantren kami mdpt hadiah 1400 Alkitab. Perkenalan inilah yang mjdi jembatan saya mngenal Tuhan. Saya mngajak mereka keliling kompleks, masuk keseluruh fasilitas dan terakhir minta kepada ketua rombongan berdoa dimasjid. Setelah mereka puas keliling, mereka diwawancarai oleh wartawan dan dimuat dalam majalah kami. kemudian saya kirimkan bukti berita pada mereka. Saat itu belm terjadi apa2 pada hati saya. Merka pulang, kami antar sampai mobil mereka hingga hilang dari pandangan mata kami.
“Nubuat Pimpinan”
Goncangan terjadi ketika saya diundang natalan bersama di Cirebon. Hari itu mestinya saya hadir dlm acara lain, tapi pimpinan mengganti ketua rombongan menjadi orang lain, padahal sudah dibuat surat tugas,saya adalah ketua rombongan. Jam 12 malam surat tugas dibatalkan. Akhirnya hari itu saya tugas seperti biasa (tidak jadi pergi), mengawal tamu yang berkunjung kepesantren kami. jam 7 malam saya laporkan tugas kpd pimpinan. Usai melapor masih diajak ngobrol, tiba2 kepala perkhidmatan kesihatan, angkat bicara “katanya ustadz Saifuddin Ibrahim yang hadir natalan bersama di Cirebon?” langsung pimpinan yang menyeloroh “ kalau ustadz Saiffudin Ibrahim yang diutus keacara natalan, bisa2 nanti pulang jadi pendeta Abraham” semua yang mendengar tertawa.
Hari itu tanggal 16 Januari 2006 pimpinan tertinggi pesantren terbesar di Asia tempat saya mengabdi, membatalkan surat tugas untuk saya. Ada perasaan masygul, saya yang diundang, malah orang lain yang diutus. Tetapi saya menghibur diri bahwa dibalik itu pasti ada hikmah besar, ada rencana besar dari Tuhan. Beliau telah bernubuat untuk saya. Itu juga sebabnya kenapa saya (sekarang) lebih suka dipanggil Abraham. “Nubuat” tersebut ternyata benar2 terjdi . . enak untuk saya, tidak enak untuk pimpinan saya. Sejak nubuat itu diucapkan, ada percikan api dalam hati saya. dan ini api iman yang memudahkan saya melakukan hijrah hati. Api kecil itu berkobar, dan terus membesar. Api kalau kecil jadi teman, besar mjdi musuh dan memusnahkan harta kita. Andai itu api biasa mungkin saya bisa memadamkannya, Tapi ini api iman, jadi susah dipadamkan. Saya nggak sanggup untuk memadamkan api iman ini. Sejak “ucapan” pimpinan saya, ada suatu perasaan yg aneh terjadi dalam hati, perasaan yang berkobar-kobar. Bahwa saya harus menjadi orang kristen. Tapi bagaimana caranya? Saya tidak tahu. Apakah saya akan datang kegereja2 lalu menyatakan masuk kristen? Wah gengsi! Saya adalah guru sebuah pesantren tiba2 masuk kristen, itu sebuah ironi dan nggak masuk akal. Dan belum tentu juga mereka berani menerima saya. kalau saya kegereja, Orang2 kristen pasti takut karena ada 3 wanita Haurgeulis yang dijatuhi hukuman penjara 3 tahun di Indramayu sebab mengajarkan lagu2 gereja kpd anak balita. Lalu dituduh sbg penista agama. Padahal desa itu dulu mayoritas kristen, tapi krn sulit ekonomi mereka pndah agama.
Sebenarnya, perasaan gundah ini sudah mulai terjadi sejak akhir thaun 2005. Saya merasa jenuh, tawar dan hampa. Dalam suasaana sprti itu saya mulai dihinggapi perasaan takut akan dosa., takut mati, tapi ingin selamat. Saya seperti hidup tanpa harapan lagi. Saya jatuh kedalam sumur tanpa dasar. Tak tahu entah kapan berkesudahan. Saya optimis suatu saat akan ada suasana puncak dri hdp rohani saya, tapi tawar hati dan kekosongan jiwa terus menekan hari2 yang saya lewati.
Tuhan menarik saya untuk mendekatiNya, sudah dua bulan saya tidak mengajar. Kalau ada teman datang, saya suruh istri saya untuk bilang saya nggak ada, padahal saya sembunyi dikamar. “itu motornya ada!” kata mereka. “iya tapi abi Ibrahim gak ada”, kata istriku berbohong.
Pebruari 2006 saya tlepon pak Bagdja,saya mau bilang kalau saya mau masuk Kristen.
“Halo pak, ini saya ustad Saifuddin Ibrahim, masih ingat saya?”
“masih!” jawabnya, setelah basa-basi saya ngmg ingin bertemu.
“kapan bisa ketemu?” lalu jawab beliau “kapan saja boleh”
Mendengar jawaban bersahabat sprti itu saya makin bersemangat. Saya bilang “besok!”
Sore hari saya sampai Cirebon, sudah disiapkan kamar hotel.tapi sampai jam 10 malam saya tidak bisa ngmg pada pak Bagdja klo saya mo masuk kristen. Pak bagdja pulang kerumahnya. Saya sedirian dihotel dan berjanji dalam hati, besok saya akan katakan saya mau masuk kristen.
Pagi2 pak Bagdja mengajak saya makan nasi Jamblang di pelabuhan. Saya tetap tidak bisa mengutarakan tujuan saya ke Cirebon. Sampai makan siang, chek out dri hotel, saya tetep tidak bisa mengatakan keingingan saya. Sampai dianter ke stasiun kereta saya tidak bisa ngomong apa2. Saya naik kereta api Cirebon express mestinya turun di Indramayu … bablas ke Jakarta. Kereta berhenti di Gambir. Saya turun. Kacau balau!!
Kacau semua rencana saya! Saya telepon tmn2 saya!
Allhamdulilah, Puji Tuhan ada yang nyambung. “Kebetulan!” katanya, “saya sdg mencari anda utk jdi pembicara dlm seminar membela orgnisasi2 Islam yang sedang dihujat oleh sebuah majelis orang2 pintar”. Kantor ahmadiyah diParung dihancurkan oleh kaum anarkis berjubah. Pengikut2nya dianiaya diLombok. Usaha mereka dijungkirbalikan, harta dirampas bahkan sampai ada yang minta suaka keluar negeri.
Akhirnya saya keseminar tersebut. Dlm seminar itu Saya katakan pada peserta seminar, bahwa tidak ada satu ayat sucipun yang menyatakan bahwa golongan A, B, C .. sesat. Mereka tepuk tangan, sebelum saya turun mimbar saya membuat statemen, bahwa sorga bukan milik siapapun. Sorga bukan milik orang Islam, Kristen atau yang lain.. tapi sorga adalah milik orang yang membangun dunia ini dengan toleransi dan damai. Semua yang hadir tepuk tangan. Begitu turun dari mimbar, seorang hamba Tuhan menyalami saya sambil berkata “saya merinding mendengar pernyataan bapak, saya belum pernah mendengar dari orang islam bahwa sorga milik semua orang… yaitu orang yang hidup toleransi dan damai” saya berkata dalam hati, kamu boleh saja merinding, kamu belum tau kalau saya sedang kacau balau.
Kembali kemasalah pak Bagja. Karena ngomong langsung tidak bisa. Nelepon lidahku kelu, akhirnya sms menjdi media yang mampu menjembatani rasa malu hati. Saya segera sms pak Bagdja “pak,sebenarnya saya bertemu dgn bapak kemarin, saya mau mengatakan kepada bapak, saya mau masuk Kristen”
Begitu pak Bagdja menerima sms, malah dia yang kacau balau. Bingung. Sms saya dikirimkannya keteman2nya, dikirim juga kepresiden Gideon Indonesia, pak Ridwan Naftali. Tapi ada juga teman beliau yang memperingatkan agar waspada, jangan2 saya adalah penyusup. Tapi pak Bagdja berdoa untuk menenangkan hatinya.
Semenjak itu, Konsentrasi kerja saya mulai terganggu, tapi saya tetap mencoba terlihat ceria seperti biasa. Bahkan saya paling enjoy diantara 12 dewan guru. Pernah suatu kali teman2 tertawa keras mendengar cerita saya ttg Abu Nawas.
“Sini kamu Abu Nawas” kata Raja, “siap tuanku raja” jawab Abu Nawas
“bunuh ayam ini” kata Raja “oh itu pekerjaan gampang tuan” sahut Abu Nawas
“tapi ingat Abu Nawas, bagaimana kamu membunuh ayam ini, begitu pula aku akan membunuhmu. Kalau kmu potong lehernya, saya potong leher kamu. Kalau kamu tusuk perutnya, saya tusuk perut kamu.kalau kamu racun ayam ini, kamu juga akan saya racun”
“wah gawat nih” kata Abu Nawas
Setelah Abu Nawas berpikir sejenak, ia membawa ayam tsb kebelakang utk membunuhnya. Sesaat kemudian Abu Nawas kembali dengan ayam yang sudah mati lemas kpd raja. Raja memeriksa ayam tsb, tidak ada bekas dipotong, diracun ataupun ditusuk. Heranlah sang raja dan bertanya pada Abu Nawas.
“bagaimana kau membunuh ayam ini?”
Sambil membuka celana dan membelakangi raja.. abu nawas memperlihatkan pantatnya sembari berkata “tuanku, saya meniup pantat ayam ini selama beberapa menit. Maka matilah ayam ini. Silahkan tuanku tiup pantat saya.”
Raja diam, sunyi!
Hari itu Abunawas mendapat hadiah dari sang raja krn kecerdikannya.
Akibat joke saya , Nawawi ketua dewan guru menghukum saya tidak mengajar selama 2 hari. Mungkin karena dianggap terlalu jorok.
Goncangan terjadi ketika saya diundang natalan bersama di Cirebon. Hari itu mestinya saya hadir dlm acara lain, tapi pimpinan mengganti ketua rombongan menjadi orang lain, padahal sudah dibuat surat tugas,saya adalah ketua rombongan. Jam 12 malam surat tugas dibatalkan. Akhirnya hari itu saya tugas seperti biasa (tidak jadi pergi), mengawal tamu yang berkunjung kepesantren kami. jam 7 malam saya laporkan tugas kpd pimpinan. Usai melapor masih diajak ngobrol, tiba2 kepala perkhidmatan kesihatan, angkat bicara “katanya ustadz Saifuddin Ibrahim yang hadir natalan bersama di Cirebon?” langsung pimpinan yang menyeloroh “ kalau ustadz Saiffudin Ibrahim yang diutus keacara natalan, bisa2 nanti pulang jadi pendeta Abraham” semua yang mendengar tertawa.
Hari itu tanggal 16 Januari 2006 pimpinan tertinggi pesantren terbesar di Asia tempat saya mengabdi, membatalkan surat tugas untuk saya. Ada perasaan masygul, saya yang diundang, malah orang lain yang diutus. Tetapi saya menghibur diri bahwa dibalik itu pasti ada hikmah besar, ada rencana besar dari Tuhan. Beliau telah bernubuat untuk saya. Itu juga sebabnya kenapa saya (sekarang) lebih suka dipanggil Abraham. “Nubuat” tersebut ternyata benar2 terjdi . . enak untuk saya, tidak enak untuk pimpinan saya. Sejak nubuat itu diucapkan, ada percikan api dalam hati saya. dan ini api iman yang memudahkan saya melakukan hijrah hati. Api kecil itu berkobar, dan terus membesar. Api kalau kecil jadi teman, besar mjdi musuh dan memusnahkan harta kita. Andai itu api biasa mungkin saya bisa memadamkannya, Tapi ini api iman, jadi susah dipadamkan. Saya nggak sanggup untuk memadamkan api iman ini. Sejak “ucapan” pimpinan saya, ada suatu perasaan yg aneh terjadi dalam hati, perasaan yang berkobar-kobar. Bahwa saya harus menjadi orang kristen. Tapi bagaimana caranya? Saya tidak tahu. Apakah saya akan datang kegereja2 lalu menyatakan masuk kristen? Wah gengsi! Saya adalah guru sebuah pesantren tiba2 masuk kristen, itu sebuah ironi dan nggak masuk akal. Dan belum tentu juga mereka berani menerima saya. kalau saya kegereja, Orang2 kristen pasti takut karena ada 3 wanita Haurgeulis yang dijatuhi hukuman penjara 3 tahun di Indramayu sebab mengajarkan lagu2 gereja kpd anak balita. Lalu dituduh sbg penista agama. Padahal desa itu dulu mayoritas kristen, tapi krn sulit ekonomi mereka pndah agama.
Sebenarnya, perasaan gundah ini sudah mulai terjadi sejak akhir thaun 2005. Saya merasa jenuh, tawar dan hampa. Dalam suasaana sprti itu saya mulai dihinggapi perasaan takut akan dosa., takut mati, tapi ingin selamat. Saya seperti hidup tanpa harapan lagi. Saya jatuh kedalam sumur tanpa dasar. Tak tahu entah kapan berkesudahan. Saya optimis suatu saat akan ada suasana puncak dri hdp rohani saya, tapi tawar hati dan kekosongan jiwa terus menekan hari2 yang saya lewati.
Tuhan menarik saya untuk mendekatiNya, sudah dua bulan saya tidak mengajar. Kalau ada teman datang, saya suruh istri saya untuk bilang saya nggak ada, padahal saya sembunyi dikamar. “itu motornya ada!” kata mereka. “iya tapi abi Ibrahim gak ada”, kata istriku berbohong.
Pebruari 2006 saya tlepon pak Bagdja,saya mau bilang kalau saya mau masuk Kristen.
“Halo pak, ini saya ustad Saifuddin Ibrahim, masih ingat saya?”
“masih!” jawabnya, setelah basa-basi saya ngmg ingin bertemu.
“kapan bisa ketemu?” lalu jawab beliau “kapan saja boleh”
Mendengar jawaban bersahabat sprti itu saya makin bersemangat. Saya bilang “besok!”
Sore hari saya sampai Cirebon, sudah disiapkan kamar hotel.tapi sampai jam 10 malam saya tidak bisa ngmg pada pak Bagdja klo saya mo masuk kristen. Pak bagdja pulang kerumahnya. Saya sedirian dihotel dan berjanji dalam hati, besok saya akan katakan saya mau masuk kristen.
Pagi2 pak Bagdja mengajak saya makan nasi Jamblang di pelabuhan. Saya tetap tidak bisa mengutarakan tujuan saya ke Cirebon. Sampai makan siang, chek out dri hotel, saya tetep tidak bisa mengatakan keingingan saya. Sampai dianter ke stasiun kereta saya tidak bisa ngomong apa2. Saya naik kereta api Cirebon express mestinya turun di Indramayu … bablas ke Jakarta. Kereta berhenti di Gambir. Saya turun. Kacau balau!!
Kacau semua rencana saya! Saya telepon tmn2 saya!
Allhamdulilah, Puji Tuhan ada yang nyambung. “Kebetulan!” katanya, “saya sdg mencari anda utk jdi pembicara dlm seminar membela orgnisasi2 Islam yang sedang dihujat oleh sebuah majelis orang2 pintar”. Kantor ahmadiyah diParung dihancurkan oleh kaum anarkis berjubah. Pengikut2nya dianiaya diLombok. Usaha mereka dijungkirbalikan, harta dirampas bahkan sampai ada yang minta suaka keluar negeri.
Akhirnya saya keseminar tersebut. Dlm seminar itu Saya katakan pada peserta seminar, bahwa tidak ada satu ayat sucipun yang menyatakan bahwa golongan A, B, C .. sesat. Mereka tepuk tangan, sebelum saya turun mimbar saya membuat statemen, bahwa sorga bukan milik siapapun. Sorga bukan milik orang Islam, Kristen atau yang lain.. tapi sorga adalah milik orang yang membangun dunia ini dengan toleransi dan damai. Semua yang hadir tepuk tangan. Begitu turun dari mimbar, seorang hamba Tuhan menyalami saya sambil berkata “saya merinding mendengar pernyataan bapak, saya belum pernah mendengar dari orang islam bahwa sorga milik semua orang… yaitu orang yang hidup toleransi dan damai” saya berkata dalam hati, kamu boleh saja merinding, kamu belum tau kalau saya sedang kacau balau.
Kembali kemasalah pak Bagja. Karena ngomong langsung tidak bisa. Nelepon lidahku kelu, akhirnya sms menjdi media yang mampu menjembatani rasa malu hati. Saya segera sms pak Bagdja “pak,sebenarnya saya bertemu dgn bapak kemarin, saya mau mengatakan kepada bapak, saya mau masuk Kristen”
Begitu pak Bagdja menerima sms, malah dia yang kacau balau. Bingung. Sms saya dikirimkannya keteman2nya, dikirim juga kepresiden Gideon Indonesia, pak Ridwan Naftali. Tapi ada juga teman beliau yang memperingatkan agar waspada, jangan2 saya adalah penyusup. Tapi pak Bagdja berdoa untuk menenangkan hatinya.
Semenjak itu, Konsentrasi kerja saya mulai terganggu, tapi saya tetap mencoba terlihat ceria seperti biasa. Bahkan saya paling enjoy diantara 12 dewan guru. Pernah suatu kali teman2 tertawa keras mendengar cerita saya ttg Abu Nawas.
“Sini kamu Abu Nawas” kata Raja, “siap tuanku raja” jawab Abu Nawas
“bunuh ayam ini” kata Raja “oh itu pekerjaan gampang tuan” sahut Abu Nawas
“tapi ingat Abu Nawas, bagaimana kamu membunuh ayam ini, begitu pula aku akan membunuhmu. Kalau kmu potong lehernya, saya potong leher kamu. Kalau kamu tusuk perutnya, saya tusuk perut kamu.kalau kamu racun ayam ini, kamu juga akan saya racun”
“wah gawat nih” kata Abu Nawas
Setelah Abu Nawas berpikir sejenak, ia membawa ayam tsb kebelakang utk membunuhnya. Sesaat kemudian Abu Nawas kembali dengan ayam yang sudah mati lemas kpd raja. Raja memeriksa ayam tsb, tidak ada bekas dipotong, diracun ataupun ditusuk. Heranlah sang raja dan bertanya pada Abu Nawas.
“bagaimana kau membunuh ayam ini?”
Sambil membuka celana dan membelakangi raja.. abu nawas memperlihatkan pantatnya sembari berkata “tuanku, saya meniup pantat ayam ini selama beberapa menit. Maka matilah ayam ini. Silahkan tuanku tiup pantat saya.”
Raja diam, sunyi!
Hari itu Abunawas mendapat hadiah dari sang raja krn kecerdikannya.
Akibat joke saya , Nawawi ketua dewan guru menghukum saya tidak mengajar selama 2 hari. Mungkin karena dianggap terlalu jorok.
“MASUK KRISTEN??”
saya bagaikan kapal yang mati mesin, diombang-ambingkan gelombang. Mengajar tidak konsentrasi, ditegur atasan, tapi saya tetap tidak pernah cerita pada siapapun termasuk pada istri saya.
Ada kerinduan membara dalam hati, bahwa saya mesti masuk Kristen. Masuk KRISTEN? Sanggahku dalam hati. Mana boleh saya masuk Kristen!!
Dipesantren saya adalah dewan guru paling dikenal oleh santri dan wali santri, akrab dengan karyawan. Dikenal baik oleh masyarakat Haurgeulis – indramayu dan para tamu2 yg sering berkungjung. Kristen adalah keyakinan yang paling saya takuti, karena itu saya serang dan lawan! Saya adalah kader Muhammadiyah pusat. Dididik dalam disiplin ketat, dibeasiswai oleh organisasi besar di Indonesia. Paman saya adalah pendiri Muhammadiyah di Bima, mertua saya tokoh di Jepara. Saya malu.
Saat masih kuliah saya berhasil mengislamkan 15 orang Kristen melalui dakwah2 di desa2 soli, wono giri, sukoharjo, klaten. Bahkan seorang pendetapun pernah saya islamkan.
Sekali lagi, masuk Kristen?? Ah mana boleh saya masuk Kristen.
Sebagai guru, saya tidak boleh bertentangan dengan apa yang sudah saya ajarkan kpd murid2 saya. untuk menenangkan hati, saya mencoba membaca Alquran dengan harapan tidak sampai masuk Kristen. “bersyukurlah kepada Ku dan kpd kedua orang tuamu. Kepada Ku tempat kembalimu yang terakhir dan apabila mereka memaksa engkau untuk musyrik kepadaKu dan kamu tidak ada pengetahuan tentang itu, janganlah engkau taat kepada mereka, dan tetaplah bergaul dengan mereka di dunia dengan baik dan ikutlah jalan orang yang kembali kepadaKu “ Qs 31:14-15. Pikir saya, ayat ini akan smakin menguatkan iman islam saya. tapi ternyata malah semakin membuat saya bimbang dan ingin bertekun dalam TUHAN. Saya berdoa : “Tuhan, beritahukanlah jalan2mu. Bawalah aku berjalan dalam kebenaranMu. Sebab engkaulah Allah yang menyelamatkan aku. Tunjukilah aku jalan yang lurus, yaitu jalan orang2 yg telah engkau beri nikmat atas mereka. Bukan jalan yang engkau murkai dan bukan pula jalan yang sesat.”
Semakin saya merenung pada keyakinan lama saya, smakin tersingkap bahwa jalan yg sudah saya tempuh dulu membingungkan. Saya tidak mau seprti Amrozi, Imam Samudra atau Nurdin M Top. Sesungguhnya Isa benar2 mengetahui hari kiamat, maka janganlah kamu ragu tentang kiamat. Ikutlah aku, inilah jalan yang lurus,Qs 43:61. Semakin tegap langkah saya mengikuti shirotol mustakim yaitu Y**** K******. Dialah Jalan, kebenaran dan Hidup!
Saya menemukan kebenaran ajaran Kristen ini sama sekali bukan krn kepandaian atau kecerdasan mempelajari Alkitab dulu. Juga bukan karena ceramah pendeta/penginjil. Tapi ini smua adalah kerja roh kudus. Sejak kuliah saya rajin baca alkitab. Tiap minggu pagi saya dan syamsul hidayat ikut teologi yang diasuh oleh Kiai Arkanuddin Solo. Namun bukan untuk mencari kebenarnya melainkan untuk mencari ayat2 yg dapat menunjang pendirian saya sebagai mubaligh muda yang melawan derasnya arus iman orang Kristen dan menyerang mereka. Saya menulis “jilbab dalam injil” yang dimuat dalam majalah panji masyarakat. Saya juga menulis puasa mnrt agama2 besar didunia, sholat mnrt Quran dan Bible, kasih mnrut Islam dan Kristen. Rupanya saya selama ini terlalu keras hati memalingkan wajah dari FirmanNya. Roh kudus masuk kerelung hati saya sehingga tanpa disadari mengubah paradigma saya tentang kekristenan dan orang2 kristen.
Saya membaca riwayat tokoh2 kristen yang mjdi muslim spt Leopold Weiss, Ismail Alfaruqi, Roger Graudy, Mariam Jamilah termasuk Maurice Buccaille yang mengarang buku Bible,Quran dan Sains Modern. Saya sangat menghargai mereka, tetapi itu smua tidak menyurutkan semangat saya masuk Kristen. Saya tau bahwa merka pindah agama karena ketidak puasan terhadap praktek keagamaan, lingkungan, keluarga dan greja. Tetapi saya tau persis diri saya, dan saya masuk Kristen bukan krn kekuatan saya melainkan kasih karunia Tuhan. Saya mjdi Kristen bukan krn saya tidak tau agama.
Saya jga bertemu secra pribadi dgn orang2 yg sudah masuk islam. Semua mengagumkan, tetapi panggilan yang ajaib mengalahkan semuanya. Bahkan saat saya mempersiapkan buku ini, ada murid saya yang menangisi saya setelah tau saya mjdi Kristen. “Abi gila” tulisnya dalam sms.
Saya minta maaf padamu nak, balasku dgn sedih dan meneteskan air mata.
“Dian menyesal qta pernah bertemu dan abi mengajar Dian”.
Aku tahu kalau Dian capek menangis terus, maafkan Abi nak! Balasku lagi.
saya bagaikan kapal yang mati mesin, diombang-ambingkan gelombang. Mengajar tidak konsentrasi, ditegur atasan, tapi saya tetap tidak pernah cerita pada siapapun termasuk pada istri saya.
Ada kerinduan membara dalam hati, bahwa saya mesti masuk Kristen. Masuk KRISTEN? Sanggahku dalam hati. Mana boleh saya masuk Kristen!!
Dipesantren saya adalah dewan guru paling dikenal oleh santri dan wali santri, akrab dengan karyawan. Dikenal baik oleh masyarakat Haurgeulis – indramayu dan para tamu2 yg sering berkungjung. Kristen adalah keyakinan yang paling saya takuti, karena itu saya serang dan lawan! Saya adalah kader Muhammadiyah pusat. Dididik dalam disiplin ketat, dibeasiswai oleh organisasi besar di Indonesia. Paman saya adalah pendiri Muhammadiyah di Bima, mertua saya tokoh di Jepara. Saya malu.
Saat masih kuliah saya berhasil mengislamkan 15 orang Kristen melalui dakwah2 di desa2 soli, wono giri, sukoharjo, klaten. Bahkan seorang pendetapun pernah saya islamkan.
Sekali lagi, masuk Kristen?? Ah mana boleh saya masuk Kristen.
Sebagai guru, saya tidak boleh bertentangan dengan apa yang sudah saya ajarkan kpd murid2 saya. untuk menenangkan hati, saya mencoba membaca Alquran dengan harapan tidak sampai masuk Kristen. “bersyukurlah kepada Ku dan kpd kedua orang tuamu. Kepada Ku tempat kembalimu yang terakhir dan apabila mereka memaksa engkau untuk musyrik kepadaKu dan kamu tidak ada pengetahuan tentang itu, janganlah engkau taat kepada mereka, dan tetaplah bergaul dengan mereka di dunia dengan baik dan ikutlah jalan orang yang kembali kepadaKu “ Qs 31:14-15. Pikir saya, ayat ini akan smakin menguatkan iman islam saya. tapi ternyata malah semakin membuat saya bimbang dan ingin bertekun dalam TUHAN. Saya berdoa : “Tuhan, beritahukanlah jalan2mu. Bawalah aku berjalan dalam kebenaranMu. Sebab engkaulah Allah yang menyelamatkan aku. Tunjukilah aku jalan yang lurus, yaitu jalan orang2 yg telah engkau beri nikmat atas mereka. Bukan jalan yang engkau murkai dan bukan pula jalan yang sesat.”
Semakin saya merenung pada keyakinan lama saya, smakin tersingkap bahwa jalan yg sudah saya tempuh dulu membingungkan. Saya tidak mau seprti Amrozi, Imam Samudra atau Nurdin M Top. Sesungguhnya Isa benar2 mengetahui hari kiamat, maka janganlah kamu ragu tentang kiamat. Ikutlah aku, inilah jalan yang lurus,Qs 43:61. Semakin tegap langkah saya mengikuti shirotol mustakim yaitu Y**** K******. Dialah Jalan, kebenaran dan Hidup!
Saya menemukan kebenaran ajaran Kristen ini sama sekali bukan krn kepandaian atau kecerdasan mempelajari Alkitab dulu. Juga bukan karena ceramah pendeta/penginjil. Tapi ini smua adalah kerja roh kudus. Sejak kuliah saya rajin baca alkitab. Tiap minggu pagi saya dan syamsul hidayat ikut teologi yang diasuh oleh Kiai Arkanuddin Solo. Namun bukan untuk mencari kebenarnya melainkan untuk mencari ayat2 yg dapat menunjang pendirian saya sebagai mubaligh muda yang melawan derasnya arus iman orang Kristen dan menyerang mereka. Saya menulis “jilbab dalam injil” yang dimuat dalam majalah panji masyarakat. Saya juga menulis puasa mnrt agama2 besar didunia, sholat mnrt Quran dan Bible, kasih mnrut Islam dan Kristen. Rupanya saya selama ini terlalu keras hati memalingkan wajah dari FirmanNya. Roh kudus masuk kerelung hati saya sehingga tanpa disadari mengubah paradigma saya tentang kekristenan dan orang2 kristen.
Saya membaca riwayat tokoh2 kristen yang mjdi muslim spt Leopold Weiss, Ismail Alfaruqi, Roger Graudy, Mariam Jamilah termasuk Maurice Buccaille yang mengarang buku Bible,Quran dan Sains Modern. Saya sangat menghargai mereka, tetapi itu smua tidak menyurutkan semangat saya masuk Kristen. Saya tau bahwa merka pindah agama karena ketidak puasan terhadap praktek keagamaan, lingkungan, keluarga dan greja. Tetapi saya tau persis diri saya, dan saya masuk Kristen bukan krn kekuatan saya melainkan kasih karunia Tuhan. Saya mjdi Kristen bukan krn saya tidak tau agama.
Saya jga bertemu secra pribadi dgn orang2 yg sudah masuk islam. Semua mengagumkan, tetapi panggilan yang ajaib mengalahkan semuanya. Bahkan saat saya mempersiapkan buku ini, ada murid saya yang menangisi saya setelah tau saya mjdi Kristen. “Abi gila” tulisnya dalam sms.
Saya minta maaf padamu nak, balasku dgn sedih dan meneteskan air mata.
“Dian menyesal qta pernah bertemu dan abi mengajar Dian”.
Aku tahu kalau Dian capek menangis terus, maafkan Abi nak! Balasku lagi.
BAB III
EMPAT MARET
EMPAT MARET
Inilah tanggal yang disepakati oleh saya dan pak Bagdja, untuk datang ke Cirebon dan menerima Yesus sbagai Juruslamat. Saya hanya ingin pak Bagdja dan istrinya saja yang tau saya masuk Kristen, saya malu. Siang saya sudah siap naik kreta api dri Indramayu ke Cirebon. Jam 3 sore sudah sampai rumah beliau. Begitu buka pintu, saya kaget. Ada 18 orang hamba TUhan didalam rumah. Mreka dari Semarang, Cilacap, Cirebon dan Jakarta. Saya langsung pucat kaya mayat, tapi aku mulai berpikir mgkin syarat mjdi orang Kristen harus diterima banyak orang. Begitu duduk saya mulai ditanya macam2. Saya nervous, saya ga suka ditnya2. Saya menahan diri tidak marah. Mungkin ini syarat kedua, kalo jdi orang Kristen harus ditanya-tanya. Sore itu hampir saja saya gagal jdi Kristen, krn ada pertanyaan yang mmbuat saya naik darah begini : “apa agama yang membuat orang selamat dan masuk sorga?”
Saya kebingungan jawab apa, saya pikir kalau jawabannya salah saya ditolak jadi orang Kristen. Akhirnya saya memutuskan tidak perlu menjawab pertanyaaan ini. “pak saya Ini orang buta, tuntun saya terima Yesus, sudah, jangan tnya macam2”. Semua terkesima dan tidak tanya2 lagi. Mereka menarik saya keruang sebelah untuk membuat surat pernyataan diatas materai 6000. Setelah membuat surat pernyataan, jam 5 kami berdoa berssama2. Saya tdk biasa berdoa dgn mata tertutup, selama berdoa saya buka tutup mata saya. doa dipimpin pak Lukas dari semarang. Setelah itu saya melihat mereka semua terharu dan meneteskan air mata. Saya tidak bisa menangis untuk hal semacam ini. Sebelum jadi orang Kristen, saya tidak biasa menangis. Saya hanya bisa menangis kalau nonton film india. Selanjutnya saya banyak belajar dari mereka tentang Alkitab, nonton vcd kesaksian, berdoa dll.
Saya ke semarang selama 3 hari untuk belajar berdoa, alkitab, ndengerin kaset dan nonton VCD. Pulang ke Indramayu ketemu keluarga, pergi kejakarta belajar dirumah mreka, pulang lagi. Istri saya bingung, saya semakin misterius. Perhatian saya selanjutnya adalah memindahkan keluarga dan mempengaruhi anak2 agar keluar dari pesantren Al Zaytun Indramayu
Saya kebingungan jawab apa, saya pikir kalau jawabannya salah saya ditolak jadi orang Kristen. Akhirnya saya memutuskan tidak perlu menjawab pertanyaaan ini. “pak saya Ini orang buta, tuntun saya terima Yesus, sudah, jangan tnya macam2”. Semua terkesima dan tidak tanya2 lagi. Mereka menarik saya keruang sebelah untuk membuat surat pernyataan diatas materai 6000. Setelah membuat surat pernyataan, jam 5 kami berdoa berssama2. Saya tdk biasa berdoa dgn mata tertutup, selama berdoa saya buka tutup mata saya. doa dipimpin pak Lukas dari semarang. Setelah itu saya melihat mereka semua terharu dan meneteskan air mata. Saya tidak bisa menangis untuk hal semacam ini. Sebelum jadi orang Kristen, saya tidak biasa menangis. Saya hanya bisa menangis kalau nonton film india. Selanjutnya saya banyak belajar dari mereka tentang Alkitab, nonton vcd kesaksian, berdoa dll.
Saya ke semarang selama 3 hari untuk belajar berdoa, alkitab, ndengerin kaset dan nonton VCD. Pulang ke Indramayu ketemu keluarga, pergi kejakarta belajar dirumah mreka, pulang lagi. Istri saya bingung, saya semakin misterius. Perhatian saya selanjutnya adalah memindahkan keluarga dan mempengaruhi anak2 agar keluar dari pesantren Al Zaytun Indramayu
BAB 4
SADDAM HUSEIN MENANGIS
Tatkala pulang dri Bima, anak sya nomor dua kelas 6 SD tanpa sengaja tau bahwa saya masuk Kristen. Sore itu, kami bertamu ke pak Anton dirumah sdr Yussac Surabaya. Sblm pulang, tuan rumah berdoa utk menguatkan iman saya. tiba2 tanpa diduga-duga saddam masuk dan duduk sebelah saya. mendengar doa itu dia menangis dan geram. Sampai dipenginapan dia melempar sepatu dan pakaian yang baru dibeli. Menangis dipojok dan mengintrogasi saya.
“kenapa abi masuk Kristen?”
“Saya tidak masuk kristen” jawab saya
“tapi dlm doa pak Yusak, jelas Abi sudah mjdi orang Kristen”
“saya tidak masuk Kristen, tapi saya tobat.”
“itu namanya masuk kristen, Abi hanya berkelit”
“Ok Saddam, skrg mana yang lbh baik praktek agamanya, orang Kristen atau non Kristen?” Dia berpikir sejenak, tapi yang jelas beberapa hari mengikuti saya Saddam telah mampu membedakan cara bergaul orang Kristen yg teratur dan disiplin.
“tapi abi bisa memajukan agama kita” rajuknya lagi
“jawab dulu pertanyaan saya Saddam!”
“orang Kristen!” jawabnya
“Nah itulah jawabnya kenapa Abi masuk Kristen!”
“saya tau abi hebat dalam memimpin orang, abi bisa kembali keBima dan memajukan agama kita ditempat kelahiran abi”
“saya hanya dapat memajukan manusia karena ada pegangan yang mampu mengubah manusia sesuai keinginan Tuhan. Alkitab melarang kita meminta2, berhutang, melarang membalas kejahatan dg kejahatan. Tuhan tidk perlu dibela, tidk perlu bela agama. Perjanjian baru melarang manusia membunuh manusia atas dasar perbedaan keyakinan.”
“sejak kecil, Abi sudah memilii perjanjian baru, tapi nenekmu merampasnya dri abi. Abi terus membara semangat utk mencari sekolah yang mengajarkan alkitab. Allhamdulilah.. puji Tuhan, abi dapat beasiswa untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, fakultas Ushuluddin”
Saddam masih gelisah, sebentar memegang kitabnya, sebentar memegang alkitab.duduk dikursi, balik lagi dikasur. “sekolah apa itu Bi?”
“Abi kuliah di Fakultas Ushuluddin, jurusan perbandingan agama” jawabku. Saddam merenung, lalu berkata “kalau begitu, beri saddam kesempatan utk belajar perbandingan agama bi. Saddam tidak mau mengikuti agama abi dengan terpaksa.”
“yah, silahkan nak. Kesempatanmu luas dan doakan abi banyak rejeki untuk meraih cita2mu. Tapi saran abi, ikuti abimu masuk Kristen. Krn abi sdh lama melakukan study perbandingan agama dan menurut abi pilihan tepat adalah kristen” saddam tetap menolak.
“jadi selama ini, orang beragama krn ikut agama orang tua y bi?”
“ya nak, 90% manusia beragama karn ikut orang tua. Bukan krn kesadaran atau belajar kebenaran” jawabku.
“bagaimana kami dan umi? Apakah abi akan menceraikan umi?”Saddam bertanya dengan mata berkaca2..
“kalian bebas memilih, abi orang demokratis.tapi jangan ganggu keimanan abi. Mengenai umi, abi hanya kenal satu suami untuk satu istri. Abi bertanggungjawab bagi kebahagiaan umi sekalian” saddam tidak jadi menangis. “kalau sdh sampai dirumah,saddam akan diskusi dengan bang fikri dan dik kadafi.”
“boleh saja diskusi, tapi jangan kasih tau dulu, kalau abi sudah masuk kristen”
“kapan dikasih tau?”
“kalau kita sudah pindah dari heurgeulis, dan abi cukup untuk ngontrak atau beli rumah.” Jawabku member pengertian. Jam dinding tepat pukul 23.00
“hati saya sudah lega bi, saddam mau tidur dulu.” Katanya, sesaat kemudian saddam sudah tertidur pulas. Kucium pipinya.
Sampai dirumah Haurgeulis. Istri saya membujuk saya untuk mengajar di pesantren. Tapi mana mungkin saya kembali. Pantang surut kebelakang. Berbagai cara istriku mengajak untuk merenungkan kembali keputusan saya. dengan jabatan dan kehormatan yg saya trima, tapi saya tetap bersikeras.
“kenapa abi masuk Kristen?”
“Saya tidak masuk kristen” jawab saya
“tapi dlm doa pak Yusak, jelas Abi sudah mjdi orang Kristen”
“saya tidak masuk Kristen, tapi saya tobat.”
“itu namanya masuk kristen, Abi hanya berkelit”
“Ok Saddam, skrg mana yang lbh baik praktek agamanya, orang Kristen atau non Kristen?” Dia berpikir sejenak, tapi yang jelas beberapa hari mengikuti saya Saddam telah mampu membedakan cara bergaul orang Kristen yg teratur dan disiplin.
“tapi abi bisa memajukan agama kita” rajuknya lagi
“jawab dulu pertanyaan saya Saddam!”
“orang Kristen!” jawabnya
“Nah itulah jawabnya kenapa Abi masuk Kristen!”
“saya tau abi hebat dalam memimpin orang, abi bisa kembali keBima dan memajukan agama kita ditempat kelahiran abi”
“saya hanya dapat memajukan manusia karena ada pegangan yang mampu mengubah manusia sesuai keinginan Tuhan. Alkitab melarang kita meminta2, berhutang, melarang membalas kejahatan dg kejahatan. Tuhan tidk perlu dibela, tidk perlu bela agama. Perjanjian baru melarang manusia membunuh manusia atas dasar perbedaan keyakinan.”
“sejak kecil, Abi sudah memilii perjanjian baru, tapi nenekmu merampasnya dri abi. Abi terus membara semangat utk mencari sekolah yang mengajarkan alkitab. Allhamdulilah.. puji Tuhan, abi dapat beasiswa untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, fakultas Ushuluddin”
Saddam masih gelisah, sebentar memegang kitabnya, sebentar memegang alkitab.duduk dikursi, balik lagi dikasur. “sekolah apa itu Bi?”
“Abi kuliah di Fakultas Ushuluddin, jurusan perbandingan agama” jawabku. Saddam merenung, lalu berkata “kalau begitu, beri saddam kesempatan utk belajar perbandingan agama bi. Saddam tidak mau mengikuti agama abi dengan terpaksa.”
“yah, silahkan nak. Kesempatanmu luas dan doakan abi banyak rejeki untuk meraih cita2mu. Tapi saran abi, ikuti abimu masuk Kristen. Krn abi sdh lama melakukan study perbandingan agama dan menurut abi pilihan tepat adalah kristen” saddam tetap menolak.
“jadi selama ini, orang beragama krn ikut agama orang tua y bi?”
“ya nak, 90% manusia beragama karn ikut orang tua. Bukan krn kesadaran atau belajar kebenaran” jawabku.
“bagaimana kami dan umi? Apakah abi akan menceraikan umi?”Saddam bertanya dengan mata berkaca2..
“kalian bebas memilih, abi orang demokratis.tapi jangan ganggu keimanan abi. Mengenai umi, abi hanya kenal satu suami untuk satu istri. Abi bertanggungjawab bagi kebahagiaan umi sekalian” saddam tidak jadi menangis. “kalau sdh sampai dirumah,saddam akan diskusi dengan bang fikri dan dik kadafi.”
“boleh saja diskusi, tapi jangan kasih tau dulu, kalau abi sudah masuk kristen”
“kapan dikasih tau?”
“kalau kita sudah pindah dari heurgeulis, dan abi cukup untuk ngontrak atau beli rumah.” Jawabku member pengertian. Jam dinding tepat pukul 23.00
“hati saya sudah lega bi, saddam mau tidur dulu.” Katanya, sesaat kemudian saddam sudah tertidur pulas. Kucium pipinya.
Sampai dirumah Haurgeulis. Istri saya membujuk saya untuk mengajar di pesantren. Tapi mana mungkin saya kembali. Pantang surut kebelakang. Berbagai cara istriku mengajak untuk merenungkan kembali keputusan saya. dengan jabatan dan kehormatan yg saya trima, tapi saya tetap bersikeras.
“Pindah Jakarta”
Menjadi Kristen itu sangan menakutkan, bahkan mengerikan!
Terlintas Dalam benak saya, keluarga dri istri pasti akan mengucilkan. Dulu adik saya perempuan kawin dgn orang batak. Tidak pulang kekampung smpe sekarang. Kenapa? Dia masuk Kristen ikut suaminya kemudian dikucilkan oleh keluarga besar kami. tapi saya yakin, kalau hal2 seperti itu terjadi, Tuhan pasti akan cukupkan segala kebutuhan saya.
Minggu pertama pertobatan, saya dan saddam pulang ke Bima untuk pembagian warisan. Saya hanya mengambil sebidang tanah wasiat dari ayah. Firman Tuhan terus menguatkan saya, Matius 10: 34-36 : “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya”. Pertobatan dapat memisahkan satu keluarga dengan saudara sendiri. Keluarga bukanlah alasan menolak menjadi murid Tuhan. Jika keluargaku membaca kesaksian ini, mereka pasti akan memaki2 mencibir, mencemooh bahkan mereka telah mengucapkan segala nama binatang kepada saya. tapi saya berdoa dan tetap ramah pada mereka. Saya balas sms mereka dgn tekun dan saya berharap mereka dijamah Tuhan.
Akhirnya kami dapat kontrakan diJakarta selama 2 tahun. Kami pindah kesitu. Setelah 1 minggu, rumah rapi. Saya memberanikan diri memberitahu istri saya bahwa saya sudah masuk Kristen. Reaksinya sungguh tak terduga.
Berhari2 istri saya menangis, dia tidak percaya “kamu pikir kamu itu siapa? Kowe iku Kyai! Kok iso2ne dhadi wong Kresten?” dia terus menangis. Aku juga ikut menangis bersama dia.
“kamu telah menghancurkan masa depan saya dan anak2 saya. kalau sudah begini kamu mau makan apa? Gaji dari mana?kamu tinggalkan karir yang telah dibangun bertahun2. Kendaraan kamu tinggal, tanah yang kamu beli dibiarkan. Kamu gila!”
Saya tidak menjawab semua omongan istriku. Saya diam saja
Menjadi Kristen itu sangan menakutkan, bahkan mengerikan!
Terlintas Dalam benak saya, keluarga dri istri pasti akan mengucilkan. Dulu adik saya perempuan kawin dgn orang batak. Tidak pulang kekampung smpe sekarang. Kenapa? Dia masuk Kristen ikut suaminya kemudian dikucilkan oleh keluarga besar kami. tapi saya yakin, kalau hal2 seperti itu terjadi, Tuhan pasti akan cukupkan segala kebutuhan saya.
Minggu pertama pertobatan, saya dan saddam pulang ke Bima untuk pembagian warisan. Saya hanya mengambil sebidang tanah wasiat dari ayah. Firman Tuhan terus menguatkan saya, Matius 10: 34-36 : “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya”. Pertobatan dapat memisahkan satu keluarga dengan saudara sendiri. Keluarga bukanlah alasan menolak menjadi murid Tuhan. Jika keluargaku membaca kesaksian ini, mereka pasti akan memaki2 mencibir, mencemooh bahkan mereka telah mengucapkan segala nama binatang kepada saya. tapi saya berdoa dan tetap ramah pada mereka. Saya balas sms mereka dgn tekun dan saya berharap mereka dijamah Tuhan.
Akhirnya kami dapat kontrakan diJakarta selama 2 tahun. Kami pindah kesitu. Setelah 1 minggu, rumah rapi. Saya memberanikan diri memberitahu istri saya bahwa saya sudah masuk Kristen. Reaksinya sungguh tak terduga.
Berhari2 istri saya menangis, dia tidak percaya “kamu pikir kamu itu siapa? Kowe iku Kyai! Kok iso2ne dhadi wong Kresten?” dia terus menangis. Aku juga ikut menangis bersama dia.
“kamu telah menghancurkan masa depan saya dan anak2 saya. kalau sudah begini kamu mau makan apa? Gaji dari mana?kamu tinggalkan karir yang telah dibangun bertahun2. Kendaraan kamu tinggal, tanah yang kamu beli dibiarkan. Kamu gila!”
Saya tidak menjawab semua omongan istriku. Saya diam saja
BAB 5
ISTRIKU MENINGGALKAN RUMAH
ISTRIKU MENINGGALKAN RUMAH
Saya bersaksi kemana2, banyak orang terima Yesus. Saya juga mengajak istri saya, tapi dia menolak mentah2. Dia menentang saya. orang lain banyk yang terima Yesus, istri sendiri menolak. Saya seperti laki2 impoten.
Hanya 7 bulan tinggal bersama, dia kabur membawa 3 anak ke jepara. Diantar oleh Manan adik saya. mereka tinggal di rumah kakak ipar.
Hari2 ku penuh air mata.. saya kacau balau. Saya telepon istri dan anak2 saya. kami menangis bersama. Istri mengajak saya kembali ke Islam. Saya mnolak, saya mengajak dia memilih Kristen. Dan dia juga menolak. Saya mendengar anak2 menangis. Telepon putus, padahal saya masih mau ngomong. Saya tidak menyerah. Saya telepon istri agar bertemu, tapi dia bilang tidak mau ketemu. Saya Tanya kenapa, jawabnya karena saya najis. Karena saya skrg makan babi. Saya tetap berjuang, saya ingin anak2 saya mengikuti ajaran injil yang penuh toleransi dan damai.
Akhirnya perjuanganku tidak sia2, istriku mau ketemu dengan asal tidak bersentuhan. Saya setuju, yang penting bisa ketemu anak2. Malam itu aku langsung ke terminal pulo gadung naik bus malam dari Jakarta ke jepara. Jam 5 aku tiba. Anak2ku berdiri menanti dihalaman rumah. Aku cium mereka satu persatu. Todal tajam, air mata rindu menetes. Aku masuk rumah, istriku duduk menjauh. Tidak mau menyentuh tanganku yang terulur.
“istriku, anak kita akan menderita kalau kita cerai”
“oke, aku mau hidup suami istri lagi, tapi dg syarat kmu masuk Islam lagi .”
“istriku, aku tidak mungkin masuk islam lagi. Aku hanya bias hidup dalam Kristus dan Kristus hidup didalam kamu. Aku hanya mencintai kamu, aku tidak bias kawin dengan empat isteri”
“kalau kamu mau kawin lagi silahkan, asal kembali ke islam” kata isteriku lagi.
Tidak akan aku menghianati cintaku padamu dan aku tidak akan pindah kelain hati, tapi aku mencintai Yesus lebih dari segalanya.
Istriku putus asa, marah karena gagal mengajak saya menjadi muslim. Dia mengambil gunting. Aku segera berkemas memasukan laptop dan LCD dalam tas. Istriku mengejar dengan gunting ditangan. Aku segera berlari menuju pintu untuk mengambil sepatu. Istri saya mengejar bahkan gunting hamper menancap dipunggung saya. saya tidak smpat meraih sepatu, saya dobrak pintu. Istri saya menggunting sepatu sampai terburai dan melemparkan kesaya. Saya meloloskan diri menggunakan sandal jepit. Kabur naik bus keSUrabaya. Dalam bis saya menangis, Oh Tuhan apa salah hambaMu ini? Kok jadi orang Kristen malah tambah susah?. Dalam bis saya terus menangis karena tak kuasa menahan haru, meskipun saya agak malu dengan penumpang lain. Saya duduk melihat keluar sepanjang jalan. Saya melihat hutan dan pohon jati yang tegak teguh ke langit. “Itulah jatidiriku” pikirku. Aku tak akan goyah.
Sampai disurabaya saya siap pelayanan, saya jalan di mall Pakuwon. Ada yang menegur kenapa saya pake sandal jepit. Setelah saya jelaskan dia terharu. Dia ajak saya ke toko sepatu. Setelah mencoba sepatu yang cocok, tak terasa air mata membasahi pipi. Sambil berjalan dengan sepatu baru, saya memuji Tuhan dalam hati. Perempuan penjaga took memanggiil2 “pak, sandalnya ketinggalan!” aku pura2 tuli. Air mata dipipi kubiarkan saja. Tuhan tau tdi pagi sepatuku robek dan Diia ternyata tidak mempermalukan hambaNya. Dia hidup.
Hanya 7 bulan tinggal bersama, dia kabur membawa 3 anak ke jepara. Diantar oleh Manan adik saya. mereka tinggal di rumah kakak ipar.
Hari2 ku penuh air mata.. saya kacau balau. Saya telepon istri dan anak2 saya. kami menangis bersama. Istri mengajak saya kembali ke Islam. Saya mnolak, saya mengajak dia memilih Kristen. Dan dia juga menolak. Saya mendengar anak2 menangis. Telepon putus, padahal saya masih mau ngomong. Saya tidak menyerah. Saya telepon istri agar bertemu, tapi dia bilang tidak mau ketemu. Saya Tanya kenapa, jawabnya karena saya najis. Karena saya skrg makan babi. Saya tetap berjuang, saya ingin anak2 saya mengikuti ajaran injil yang penuh toleransi dan damai.
Akhirnya perjuanganku tidak sia2, istriku mau ketemu dengan asal tidak bersentuhan. Saya setuju, yang penting bisa ketemu anak2. Malam itu aku langsung ke terminal pulo gadung naik bus malam dari Jakarta ke jepara. Jam 5 aku tiba. Anak2ku berdiri menanti dihalaman rumah. Aku cium mereka satu persatu. Todal tajam, air mata rindu menetes. Aku masuk rumah, istriku duduk menjauh. Tidak mau menyentuh tanganku yang terulur.
“istriku, anak kita akan menderita kalau kita cerai”
“oke, aku mau hidup suami istri lagi, tapi dg syarat kmu masuk Islam lagi .”
“istriku, aku tidak mungkin masuk islam lagi. Aku hanya bias hidup dalam Kristus dan Kristus hidup didalam kamu. Aku hanya mencintai kamu, aku tidak bias kawin dengan empat isteri”
“kalau kamu mau kawin lagi silahkan, asal kembali ke islam” kata isteriku lagi.
Tidak akan aku menghianati cintaku padamu dan aku tidak akan pindah kelain hati, tapi aku mencintai Yesus lebih dari segalanya.
Istriku putus asa, marah karena gagal mengajak saya menjadi muslim. Dia mengambil gunting. Aku segera berkemas memasukan laptop dan LCD dalam tas. Istriku mengejar dengan gunting ditangan. Aku segera berlari menuju pintu untuk mengambil sepatu. Istri saya mengejar bahkan gunting hamper menancap dipunggung saya. saya tidak smpat meraih sepatu, saya dobrak pintu. Istri saya menggunting sepatu sampai terburai dan melemparkan kesaya. Saya meloloskan diri menggunakan sandal jepit. Kabur naik bus keSUrabaya. Dalam bis saya menangis, Oh Tuhan apa salah hambaMu ini? Kok jadi orang Kristen malah tambah susah?. Dalam bis saya terus menangis karena tak kuasa menahan haru, meskipun saya agak malu dengan penumpang lain. Saya duduk melihat keluar sepanjang jalan. Saya melihat hutan dan pohon jati yang tegak teguh ke langit. “Itulah jatidiriku” pikirku. Aku tak akan goyah.
Sampai disurabaya saya siap pelayanan, saya jalan di mall Pakuwon. Ada yang menegur kenapa saya pake sandal jepit. Setelah saya jelaskan dia terharu. Dia ajak saya ke toko sepatu. Setelah mencoba sepatu yang cocok, tak terasa air mata membasahi pipi. Sambil berjalan dengan sepatu baru, saya memuji Tuhan dalam hati. Perempuan penjaga took memanggiil2 “pak, sandalnya ketinggalan!” aku pura2 tuli. Air mata dipipi kubiarkan saja. Tuhan tau tdi pagi sepatuku robek dan Diia ternyata tidak mempermalukan hambaNya. Dia hidup.
BAB 6
YESUS WAKTU AKU KECIL
Menjelang ujian SD saya bermimpi duduk bersama nabi2 besar. Sebelah kanan Yesus, Musa, Ibrahim, Nuh dan sebelah kiri nabi Muhammad SAW. Mereka berpakaian putih dengan wajah ramah dan berseri-seri. Pagi2 saya menyatakannya kepada kakak saya Aisyah. “tadi malam saya bermimpi duduk bersama para nabi besar dilanggar (mushola) kita”. Jawab Kakak saya “oh, kau telah melihat mimpi yang bnar. Karena setan tdk dpt menyerupai wajah nabi”.
Kini saya paham makna mimpi tersebut, bahwa hidup saya seperti mengikuti arah jarum jam yang berputar dari kiri kekanan. Dari mengikuti ajaran nabi Muhammad, nabi Nuh, nabi Ibrahim, Nabi Musa dan terakhir ajaran Tuhan Yesus. Sewaktu SD saya memiliki kitab perjanjian baru, mazmur dan Amsal berwarna putih. Kitab itu diberikan oleh sepupu Fatimah anak guru said dan selalu saya baca setiap ada kesempatan bahkan sering saya baca dengan keras. Suatu hari ibu saya mendengar, lalu mengambil kitab itu dan menyembunyikannya.
“nanti kamu akan masuk Kristen” kata Ibu saya.
“tidak mungkin mama, saya anak guru agama dan saya akan jadi pembela agama yang tangguh. Janji mama, tidak akan terjadi” kataku kpd mama yang sudah mulai kuatir.
“baiklah, tapi mama tetap menyimpan kitab ini sampai kamu besar nanti.” Katanya lagi. Hingga beliau meninggal, kitab warna putih itu tidak diketahui lagi dimana rimbanya.
Sejak mama mengambil kitab tsb, saya mulai cari info pada sdr2 tentang sekolah yang mengajarkan alkitab. Mereka menyarankan masuk fakultas Ushuludin jurusan perbandingan agama. Ternyata bukan kebetulan kalau stlh lulus sma saya dapet beasiswa dari pimpinan pusat muhammadiyah untuk kuliah diunivrsitas muhammadiyah Surakarta sekaligus mondok dipesantren hajjah nuriyah shobron, makamhaji.
Saya dan ikhwan tanpa pikir panjang mengambil fakultas ushuludin jurusan perbandingan agama. Selama kuliah pengalaman keagamaan saya tumbuh bagus. Saya selalu mendapat tugas mubaligh hjrah diklaten dan wonogiri. Saya juga asisten dosen mata kuliah AL-Islam dan Kemuhamadiyah diFKIP dan fak.psikologi.
Ada satu kejadian lagi yang sangat berkesan dalam hidup saya tentang orang Kristen
Sebelum masuk kuliah, saya berkunjung kerumah bibi saya dipancoran jaksel. Turun diterminal pulogadung lalu naik bis kearah blok M. duduk disebelah kanan trnyt pemuda Kristen. Dia menanyakan tujuan saya, dan saya jawab mau kerumah bibi saya (smbil merogoh kantong mengambil secarik kertas)
“sudah pernah kesana?”
“belum!”
“Boleh saya antar?”
“terimakasih sekali!” jawabku gembira. Pmda ini sktr 3 thn lebih tua driku. Dia yang bayar ogkos bis, becak, menanyakan alamat dan mengantar smpe rumah bibi. Seusai minum, dia pamit pulang dan saya kasih uang krn tlh membanu saya. tpi dia menolak dgn halus, “saya masih punya, terima kasih” katanya. Bah! Kataku dalam hati, dia pula yang berterimakasih padahal dia yang lelah. Pemuda itu keluar pintu rumah dgn tersenyum, saya tertegun . . terkesima .hingga pemuda itu hilang dari pandangan mata. Saya bahkan lupa menanyakan siapa namanya.
Wahai saudaraku, kalau saudara membaca tulisan ini saya berterimakasih dan ingin berkenalan dengan anda.
Kini saya paham makna mimpi tersebut, bahwa hidup saya seperti mengikuti arah jarum jam yang berputar dari kiri kekanan. Dari mengikuti ajaran nabi Muhammad, nabi Nuh, nabi Ibrahim, Nabi Musa dan terakhir ajaran Tuhan Yesus. Sewaktu SD saya memiliki kitab perjanjian baru, mazmur dan Amsal berwarna putih. Kitab itu diberikan oleh sepupu Fatimah anak guru said dan selalu saya baca setiap ada kesempatan bahkan sering saya baca dengan keras. Suatu hari ibu saya mendengar, lalu mengambil kitab itu dan menyembunyikannya.
“nanti kamu akan masuk Kristen” kata Ibu saya.
“tidak mungkin mama, saya anak guru agama dan saya akan jadi pembela agama yang tangguh. Janji mama, tidak akan terjadi” kataku kpd mama yang sudah mulai kuatir.
“baiklah, tapi mama tetap menyimpan kitab ini sampai kamu besar nanti.” Katanya lagi. Hingga beliau meninggal, kitab warna putih itu tidak diketahui lagi dimana rimbanya.
Sejak mama mengambil kitab tsb, saya mulai cari info pada sdr2 tentang sekolah yang mengajarkan alkitab. Mereka menyarankan masuk fakultas Ushuludin jurusan perbandingan agama. Ternyata bukan kebetulan kalau stlh lulus sma saya dapet beasiswa dari pimpinan pusat muhammadiyah untuk kuliah diunivrsitas muhammadiyah Surakarta sekaligus mondok dipesantren hajjah nuriyah shobron, makamhaji.
Saya dan ikhwan tanpa pikir panjang mengambil fakultas ushuludin jurusan perbandingan agama. Selama kuliah pengalaman keagamaan saya tumbuh bagus. Saya selalu mendapat tugas mubaligh hjrah diklaten dan wonogiri. Saya juga asisten dosen mata kuliah AL-Islam dan Kemuhamadiyah diFKIP dan fak.psikologi.
Ada satu kejadian lagi yang sangat berkesan dalam hidup saya tentang orang Kristen
Sebelum masuk kuliah, saya berkunjung kerumah bibi saya dipancoran jaksel. Turun diterminal pulogadung lalu naik bis kearah blok M. duduk disebelah kanan trnyt pemuda Kristen. Dia menanyakan tujuan saya, dan saya jawab mau kerumah bibi saya (smbil merogoh kantong mengambil secarik kertas)
“sudah pernah kesana?”
“belum!”
“Boleh saya antar?”
“terimakasih sekali!” jawabku gembira. Pmda ini sktr 3 thn lebih tua driku. Dia yang bayar ogkos bis, becak, menanyakan alamat dan mengantar smpe rumah bibi. Seusai minum, dia pamit pulang dan saya kasih uang krn tlh membanu saya. tpi dia menolak dgn halus, “saya masih punya, terima kasih” katanya. Bah! Kataku dalam hati, dia pula yang berterimakasih padahal dia yang lelah. Pemuda itu keluar pintu rumah dgn tersenyum, saya tertegun . . terkesima .hingga pemuda itu hilang dari pandangan mata. Saya bahkan lupa menanyakan siapa namanya.
Wahai saudaraku, kalau saudara membaca tulisan ini saya berterimakasih dan ingin berkenalan dengan anda.
BAB 7
TETAP TEGUH
Saya merasa bersalah kpd istri saya, tapi saya ga mungkin mundur. Ternyata jadi Kristen itu ada harga yang harus dibayar. Tapi apakah ditinggal anak istri adalah harga yang dimaksud? Allah ingin setiap pernikahan kita jadi sarana untuk mengalami kehidupan yang utuh. Suatu hari, pernah saya kejepara bersama pak Bagio dan pak Imam. Jam empat pagi saya tiba diJepara. Tidak ada yang berani buka pintu. Saya paksa buka pintu, bertemu istri saya. saya hendak memluknya, tpi dia teriak memanggil kakanya. “kamu mau apa?” Tanya iparku. “kakak mau apa?” gertaku sengit. “saya usir kamu”. “ enak aja mengusir saya, anak-istri saya disini” jawabku. Kakak ipar saya memanggil polisi. 4 orang polisi datang, tetangga juga berdatangan. “jangan coba-coba sentuh saya polisi, kamu belum tau siapa saya?” saya gertak mereka (maksudnya kalau belum tau, Tanya!). polisi bilang kalau kedatangan mereka hanya untuk berjaga-jaga. “jaga diluar! Jangan ikut campur urusan rumah tangga” jawab saya lagi. Mereka keluar ke halaman. Semua keluarga jadi takut krn saya bisa mengusir polisi. Pak Bagio dan pak Imam yang mengantar saya kabur, karena mobil mau dibakar. Pagi itu, tersiar berita bahwa menantu pak Marhadi sudah jadi pendeta.
Sorenya saya berhasil merayu anak sulung saya Fikri makan diluar. Dia mau dan akhirnya saya “culik” keSurabaya. Bertemu dengan pak Dharmanto, beliau malah menyarankan saya mengembalikan Fikri. ‘wah ini dapet orangnya ga dapet hatinya’ kata beliau. “Maksudnya pak”tanyaku. “Pak Abraham harus mengembalikan anak tersebut” jawabnya.
Gagal rencana saya, padahal Fikri mau saya bawa keBima, tinggal dengan kakakku biar istri saya tau rasa. Dua hari kemudian saya dan Fikri kembali keJepara. Dan istri saya ternyata sangat bahagia. Dia mendekati dan mencium saya. saya jga bahagia, kusentuh tangannya dan menciumnya sambil meminta maaf. Saya semakin rajin mendoakan istri dan anak2. Tak ada sdikitpun niat untuk berpisah dengan mereka, walaupun istri saya tdk mau tidur dengan saya.
“tiap makan saya selalu mendoakan kamu istriku, agar kmu diberkati Tuhan” kataku suatu kali dalam telepon. “saya juga selalu mendoakanmu suamiku” jawab istriku. “apa doa kamu buat saya?” tanyaku. “saya berdoa kepada Allah setiap usai sholat agar kmu kmbali menjadi muslim” jawab istriku. “wah kmu slah berdoa, krn ga mungkin TY mengabulkan doa seprti itu” kataku. Suaranya tambah lama tambah pelan lalu menangis. Kucoba menenangkannya.
Kami memang saling mencintai, kalau ketemu kami saling melepas kangen. Aku cukup mencium tangannya dengan mata berkaca-kaca. Dia menatapku penuh makna. I Love you, bisikku.
Lama kami berpisah, istriku minta cerai tapi kutolak. Istriku memintaku kembali keIslam, tapi aku tetep menolaknya. Sya tetap teguh dengan pendirian saya.
Bila bertemu dengan istriku saya habis-habisan member pengertian tentang kekristenan. Suatu hari saya bilang pada istriku bahwa muslim harus nya merayakan natal juga. Bahkan dengan meriah. Istri saya heran. Saya jelaskan padanya bahwa dalam Alquran hanya Yesus (Isa) yang kelahirannya diceritakan dengan penuh sejahtera. Istri saya kaget, lalu saya perlihatkan ayatnya. Kami terus terlibat dalam diskusi ayat-ayat Alquran dan Alkitab.
Akhirnya Desember 2008, istriku dibaptis. Sempurna sudah kebahagiaan saya. dua tahun saya bergumul dan berdoa kepada TUHAN. Dan dia menjawabnya dengan indah.
Sorenya saya berhasil merayu anak sulung saya Fikri makan diluar. Dia mau dan akhirnya saya “culik” keSurabaya. Bertemu dengan pak Dharmanto, beliau malah menyarankan saya mengembalikan Fikri. ‘wah ini dapet orangnya ga dapet hatinya’ kata beliau. “Maksudnya pak”tanyaku. “Pak Abraham harus mengembalikan anak tersebut” jawabnya.
Gagal rencana saya, padahal Fikri mau saya bawa keBima, tinggal dengan kakakku biar istri saya tau rasa. Dua hari kemudian saya dan Fikri kembali keJepara. Dan istri saya ternyata sangat bahagia. Dia mendekati dan mencium saya. saya jga bahagia, kusentuh tangannya dan menciumnya sambil meminta maaf. Saya semakin rajin mendoakan istri dan anak2. Tak ada sdikitpun niat untuk berpisah dengan mereka, walaupun istri saya tdk mau tidur dengan saya.
“tiap makan saya selalu mendoakan kamu istriku, agar kmu diberkati Tuhan” kataku suatu kali dalam telepon. “saya juga selalu mendoakanmu suamiku” jawab istriku. “apa doa kamu buat saya?” tanyaku. “saya berdoa kepada Allah setiap usai sholat agar kmu kmbali menjadi muslim” jawab istriku. “wah kmu slah berdoa, krn ga mungkin TY mengabulkan doa seprti itu” kataku. Suaranya tambah lama tambah pelan lalu menangis. Kucoba menenangkannya.
Kami memang saling mencintai, kalau ketemu kami saling melepas kangen. Aku cukup mencium tangannya dengan mata berkaca-kaca. Dia menatapku penuh makna. I Love you, bisikku.
Lama kami berpisah, istriku minta cerai tapi kutolak. Istriku memintaku kembali keIslam, tapi aku tetep menolaknya. Sya tetap teguh dengan pendirian saya.
Bila bertemu dengan istriku saya habis-habisan member pengertian tentang kekristenan. Suatu hari saya bilang pada istriku bahwa muslim harus nya merayakan natal juga. Bahkan dengan meriah. Istri saya heran. Saya jelaskan padanya bahwa dalam Alquran hanya Yesus (Isa) yang kelahirannya diceritakan dengan penuh sejahtera. Istri saya kaget, lalu saya perlihatkan ayatnya. Kami terus terlibat dalam diskusi ayat-ayat Alquran dan Alkitab.
Akhirnya Desember 2008, istriku dibaptis. Sempurna sudah kebahagiaan saya. dua tahun saya bergumul dan berdoa kepada TUHAN. Dan dia menjawabnya dengan indah.
BAB 8
BEBERAPA ALASAN
1. Murid-muridku
Saya sangat dekat dengan mereka dan mereka tahu bagaimana saya membela agama. “Abi sudah tidak waras lagi” kata muridku di Yogya. Lain lagi dengan kata anakku “saya bangga dengan abi, karena pembela agama yang berkobar, tapi kenapa abi masuk Kristen?” kata Fikri pada uminya. Saya juga sering bertemu santri diberbagai tempat. Di Balikpapan saya bertemu dengan wali santri, mereka berterimakasih atas bantuan saya dalam mendidik anak mereka. Saya jawab bahwa hal itu sudah menjadi kewajiban seorang guru. Saya kuatir dalam hati “dia belum tahu kalau saya sudah jadi orang Kristen”.
Selama kesaksian ini belum terbit, saya masih tiarap. Saya tinggalkan pesantren. Teman2 didewan guru berusaha menahan saya, tapi saya tetap teguh dengan keinginan hati saya. kesaksian ini adalah sebuah bentuk jawaban terhadap semua ppihak yang menanyakan mengapa saya masuk Kristen. Termasuk buat keluarga besar saya, semoga setelah membaca ini mereka akan mengajak saya berdialog tentang islam dan Kristen. Dengan dialog, kita bias memperluas wawasan tentang pentingnya hubungan yang harmonis antar umat beragama. Karena agama, tidak boleh dipaksakan (QS 2:256)
2. Ekonomi
Menjadi Kristen tidak perlu ragu, apalagi tentang masalah ekonomi. Contoh, takut lapar? Tuhan telah menyiapkan makanan yang cukup. Ingat mujijan 5 roti 2 ikan. Ingat kata Y***s (Mat 6:25)
3. Perilaku
Ini yang saya risaukan, dunia tidak menyaksikan apa yang diramalkan Samuel Huntington. Dia meramalkan bahwa akan terjadi bentrokan budaya yang hebat. Tapi yang terjadi bukanlah bentrokan budaya ataupun agama. Tapi bentrokan antra modernitas dan ketidakpahaman. Bentrokan antara dua kubu yang hidup saling bertentangan secara diametral. Antara manusia yang hidup abad 21 dan abad pertengahan. Pertarungan manusia yang belum beradab dengan manusia beradab.
Konsep bentrokan peradaban ini diungkapkan oleh Samuel Huntington, dan “eksekutornya” adalah golongan yang meradikalkan diri atas dasar golongan dan keyakinan tertentu. Ketika ada yang membagi dunia menjadi merah dan putih, atau membagi dunia dengan Kristen dan non Kristen dan menyatakan perang abadi thdp yang non atau sebaliknya, mereka tunduk kepada kehendak yang kuat maka inilah akar masalah dan sumber konflik.
Saya bingung dengan orang yang suka mempermasalahkan kepercayaan orang lain, bagi saya apa yang saya percayai adalah urusan saya, bukan urusan mereka.
Saudara silahkan menuhankan batu, selama anda tidak melemparkan batu itu kepada saya. anda bebas menyembah apa saja, namun kepercayaan orang lain bukanlah urusan anda. Apa urusan anda kalau ada orang yang percaya bahwa mesias adalah Tuhan? Putra maryam. Atau bahwa setan adalah Tuhan? Biarlah orang percaya apa yang mereka mau yakini. Kita disuguhkan berita sekelompok orang mendatangi tempat yg dianggap sesat, lalu usahanya dibakar. Rumah dirusak, bahkan ada yang dibunuh. Kejadian seperti ini sering kita lihat, merka mencoba memberlakukan hukum islam. hukum Islam tidak bisa diberlakukan disini. perusakan café, lokalisasi dll seharusnya boleh dilakukan jika hukum islam sudah berlaku dinegara ini. bukan setengah-setengah. sebagai Contoh hukum islam : yang berzina dirajam, pencuri dipotong tangannya, tiap jum’at muslim dipaksa kemasjid dll. kalau hal-hal sprit itu belum berlaku, siapa yang bisa menjamin bahwa yang merusak café itu sholatnya tekun (pelaksana hukum islam)?
Banyak orang Kristen pindah agama, apa harus dihukum murtad oleh orang Kristen? Atau dicari2 untuk dibunuh? Malah dibiarkan saja. Bagi orang Kristen itu urusan dia dgn Tuhan. Beragama adalah hak asasi manusia. Biarkan saja! Terorisme telah melumpuhkan saya pada kepercayaan lama.
Dunia patut berterimakasi pada bangsa Yahudi atas penemuan dan kemajuan sains pada abad 19 dan 20. Ada 15 juat orang Yahudi diseluruh duniaa, mereka bersatu dan memenangkan hak mereka lewat banting tulang dan peras otak. Saya belum pernah melihat orang Yahudi meledakan diri mereka dihotel Jerman (inget holocaust). Atau orang Yahudi yang membakar gereja. Belum ada satu Yahudipun yang memprotes sesuatu dengan membunuh orang lain.
Walau Taliban telah menghancurkan 3 patung suci Budha, belum pernah kita melihat satu orang budha membalas menghancurkan masjid, membunuhi muslim atau membakar kedutaanya.
Saya sadar, bahwa dijaman sekarang, hanya agama yang penuh toleransi da kasih saja yang akan dipilih oleh orang-orang intelek. Cara2 kekerasan tidak akan menghasilkan apa-apa. Ajaran yang kumuh, akan segera lisut seperti rumput kering. Dalam banyak Negara, ajaran agama adalah sumber pendidikan dan menjadi pusat pembentukan ideology seseorang. Saya telah mencapai titik dimana saya akan terus mempelajari ajaran dari kitab-kitab suci agama-agama besar. Karena Firman Tuhan adalah Ya dan Amin. Dan ketika saya baca ayat dalam Qur’an, memang banyak ayat perang terhadap kafir dsb. Tapi dalam pemahaman ayat2 Qur’an, sangat diperlukan perhatian ulama dan pendeta untuk bisa menjaga toleransi dan perdamaian. Karena banyak ayat2 Qur’an yang akhirnya digunakan oleh sebagian kelompok kecil untuk membenarkan semua tindakan melawan hukum Negara yang sah. Manusia tidak berhak mencabut nyawa orang lain atas nama agama.
4. Kasih sayang
Kasih sayang artinya saling bekerja sama tanpa memandang iman, warna, bahasa dan asal usul. Mencoba membangun metode pemahaman baru dan menghormati satu sama lain. Bayangkan kalau kita terus bertikai karena agama, bagaimana anak cucu kita menulis sejarah nenek moyangnya?
5. Teman baru
Buku ini pasti akan dibaca banyak orang, termasuk teman2 saya. jangan menghujat teman, mari kita berdialog untuk hidup yang lebih baik. Mari kita bangun persaudaraaan yang lebih baik antar umat beragama. Telah banyak darah yang mengalir hanya gara2 membela agama. Saya siap berdialog dengan anda kapan saja,Ok?
BEBERAPA ALASAN
1. Murid-muridku
Saya sangat dekat dengan mereka dan mereka tahu bagaimana saya membela agama. “Abi sudah tidak waras lagi” kata muridku di Yogya. Lain lagi dengan kata anakku “saya bangga dengan abi, karena pembela agama yang berkobar, tapi kenapa abi masuk Kristen?” kata Fikri pada uminya. Saya juga sering bertemu santri diberbagai tempat. Di Balikpapan saya bertemu dengan wali santri, mereka berterimakasih atas bantuan saya dalam mendidik anak mereka. Saya jawab bahwa hal itu sudah menjadi kewajiban seorang guru. Saya kuatir dalam hati “dia belum tahu kalau saya sudah jadi orang Kristen”.
Selama kesaksian ini belum terbit, saya masih tiarap. Saya tinggalkan pesantren. Teman2 didewan guru berusaha menahan saya, tapi saya tetap teguh dengan keinginan hati saya. kesaksian ini adalah sebuah bentuk jawaban terhadap semua ppihak yang menanyakan mengapa saya masuk Kristen. Termasuk buat keluarga besar saya, semoga setelah membaca ini mereka akan mengajak saya berdialog tentang islam dan Kristen. Dengan dialog, kita bias memperluas wawasan tentang pentingnya hubungan yang harmonis antar umat beragama. Karena agama, tidak boleh dipaksakan (QS 2:256)
2. Ekonomi
Menjadi Kristen tidak perlu ragu, apalagi tentang masalah ekonomi. Contoh, takut lapar? Tuhan telah menyiapkan makanan yang cukup. Ingat mujijan 5 roti 2 ikan. Ingat kata Y***s (Mat 6:25)
3. Perilaku
Ini yang saya risaukan, dunia tidak menyaksikan apa yang diramalkan Samuel Huntington. Dia meramalkan bahwa akan terjadi bentrokan budaya yang hebat. Tapi yang terjadi bukanlah bentrokan budaya ataupun agama. Tapi bentrokan antra modernitas dan ketidakpahaman. Bentrokan antara dua kubu yang hidup saling bertentangan secara diametral. Antara manusia yang hidup abad 21 dan abad pertengahan. Pertarungan manusia yang belum beradab dengan manusia beradab.
Konsep bentrokan peradaban ini diungkapkan oleh Samuel Huntington, dan “eksekutornya” adalah golongan yang meradikalkan diri atas dasar golongan dan keyakinan tertentu. Ketika ada yang membagi dunia menjadi merah dan putih, atau membagi dunia dengan Kristen dan non Kristen dan menyatakan perang abadi thdp yang non atau sebaliknya, mereka tunduk kepada kehendak yang kuat maka inilah akar masalah dan sumber konflik.
Saya bingung dengan orang yang suka mempermasalahkan kepercayaan orang lain, bagi saya apa yang saya percayai adalah urusan saya, bukan urusan mereka.
Saudara silahkan menuhankan batu, selama anda tidak melemparkan batu itu kepada saya. anda bebas menyembah apa saja, namun kepercayaan orang lain bukanlah urusan anda. Apa urusan anda kalau ada orang yang percaya bahwa mesias adalah Tuhan? Putra maryam. Atau bahwa setan adalah Tuhan? Biarlah orang percaya apa yang mereka mau yakini. Kita disuguhkan berita sekelompok orang mendatangi tempat yg dianggap sesat, lalu usahanya dibakar. Rumah dirusak, bahkan ada yang dibunuh. Kejadian seperti ini sering kita lihat, merka mencoba memberlakukan hukum islam. hukum Islam tidak bisa diberlakukan disini. perusakan café, lokalisasi dll seharusnya boleh dilakukan jika hukum islam sudah berlaku dinegara ini. bukan setengah-setengah. sebagai Contoh hukum islam : yang berzina dirajam, pencuri dipotong tangannya, tiap jum’at muslim dipaksa kemasjid dll. kalau hal-hal sprit itu belum berlaku, siapa yang bisa menjamin bahwa yang merusak café itu sholatnya tekun (pelaksana hukum islam)?
Banyak orang Kristen pindah agama, apa harus dihukum murtad oleh orang Kristen? Atau dicari2 untuk dibunuh? Malah dibiarkan saja. Bagi orang Kristen itu urusan dia dgn Tuhan. Beragama adalah hak asasi manusia. Biarkan saja! Terorisme telah melumpuhkan saya pada kepercayaan lama.
Dunia patut berterimakasi pada bangsa Yahudi atas penemuan dan kemajuan sains pada abad 19 dan 20. Ada 15 juat orang Yahudi diseluruh duniaa, mereka bersatu dan memenangkan hak mereka lewat banting tulang dan peras otak. Saya belum pernah melihat orang Yahudi meledakan diri mereka dihotel Jerman (inget holocaust). Atau orang Yahudi yang membakar gereja. Belum ada satu Yahudipun yang memprotes sesuatu dengan membunuh orang lain.
Walau Taliban telah menghancurkan 3 patung suci Budha, belum pernah kita melihat satu orang budha membalas menghancurkan masjid, membunuhi muslim atau membakar kedutaanya.
Saya sadar, bahwa dijaman sekarang, hanya agama yang penuh toleransi da kasih saja yang akan dipilih oleh orang-orang intelek. Cara2 kekerasan tidak akan menghasilkan apa-apa. Ajaran yang kumuh, akan segera lisut seperti rumput kering. Dalam banyak Negara, ajaran agama adalah sumber pendidikan dan menjadi pusat pembentukan ideology seseorang. Saya telah mencapai titik dimana saya akan terus mempelajari ajaran dari kitab-kitab suci agama-agama besar. Karena Firman Tuhan adalah Ya dan Amin. Dan ketika saya baca ayat dalam Qur’an, memang banyak ayat perang terhadap kafir dsb. Tapi dalam pemahaman ayat2 Qur’an, sangat diperlukan perhatian ulama dan pendeta untuk bisa menjaga toleransi dan perdamaian. Karena banyak ayat2 Qur’an yang akhirnya digunakan oleh sebagian kelompok kecil untuk membenarkan semua tindakan melawan hukum Negara yang sah. Manusia tidak berhak mencabut nyawa orang lain atas nama agama.
4. Kasih sayang
Kasih sayang artinya saling bekerja sama tanpa memandang iman, warna, bahasa dan asal usul. Mencoba membangun metode pemahaman baru dan menghormati satu sama lain. Bayangkan kalau kita terus bertikai karena agama, bagaimana anak cucu kita menulis sejarah nenek moyangnya?
5. Teman baru
Buku ini pasti akan dibaca banyak orang, termasuk teman2 saya. jangan menghujat teman, mari kita berdialog untuk hidup yang lebih baik. Mari kita bangun persaudaraaan yang lebih baik antar umat beragama. Telah banyak darah yang mengalir hanya gara2 membela agama. Saya siap berdialog dengan anda kapan saja,Ok?
BAB 9 PENUTUP
Sampailah kesaksian ini pada bab terakhir, penulismerasa bahwa ini semua krn kasih karunia-Nya. Dialah rahman dan rahim. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu banyak dlm penulisan kesaksian ini. kesaksian ini bukan untuk mencari popularitas atau menyinggung siapapun. Semua hanya Untuk kemuliaan Tuhan saja. Trimakasih kepada istriku Natalia N*******I, I Love You. Dan tiga anak kami Fikri K******I, Saddam H****n, Muammar K****I, Tuhan memberkati kalian semua. Biarlah kehendak-Nya yang terjadi.
Jerusalem baru, akhir 2009
Sampailah kesaksian ini pada bab terakhir, penulismerasa bahwa ini semua krn kasih karunia-Nya. Dialah rahman dan rahim. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu banyak dlm penulisan kesaksian ini. kesaksian ini bukan untuk mencari popularitas atau menyinggung siapapun. Semua hanya Untuk kemuliaan Tuhan saja. Trimakasih kepada istriku Natalia N*******I, I Love You. Dan tiga anak kami Fikri K******I, Saddam H****n, Muammar K****I, Tuhan memberkati kalian semua. Biarlah kehendak-Nya yang terjadi.
Jerusalem baru, akhir 2009
Saeffudin Ibrahim